Ketika Vespa Menjelma Alat Musik Unik

Vespa di Indonesia bagaikan musik dangdut. Berakar dari luar lalu mengalami metamorfosa dan melahirkan budaya baru, jauh dari citra awal. Penandanya hanya satu, merek yang mengingatkan orang pada negara asal, Italia.

Beberapa media ternama asing pernah mengangkat keunikan komunitas vespa gembel di Indonesia. Dengan modifikasi nan ekstrim, menanggalkan gaya pabrikan negeri asal lalu dipermak habis sesuai imajinasi sang empunya. Hasilnya mungkin mengingatkan pada gaya ‘amburadul’ film Mad Max, namun memunculkan potret budaya yang baru, yang lebih khas dari negeri sendiri.

Pemanfaatan vespa sebagai legitimasi sebuah kreatifitas sekaligus jati diri budaya baru memang tak ada habisnya. Tidak terbatas pada modifikasi untuk dikendarai, tapi juga menciptakan hal baru dari setiap onderdilnya. Hasilnya sangat unik: instrumen musik vespa.

Adalah Iwan Loncenk yang memelopori musik rongsokan onderdil motor Vespa ini. Grup 282 Black Percussion Scooter ini lahir 31 Desember 2010, di Padepokan Seni Kota Bandung, Jln. Peta 209. Nama ini diambil dari sebuah nama sanggar K282 (Kelompok 282) bekerja sama dengan Black Scooters.

Abah Richard, pentolan Black Scooter Bandung yang menyambut dan membantu mewujudkan ide Iwan memanfaatkan onderdil bekas vespa yang menumpuk agar dijadikan bermacam alat musik.

“Saat itu hanya berupa tatakolan (Vespavora). Kemudian dari hari kehari, dari minggu keminggu, dari bulan kebulan, saya mencoba untuk menyempurnakan suku cadang Vespa untuk bisa bernada, baik diatonis maupun pentatonis. Dengan semangat hobi akhirnya saya menemukan 23 item dari suku cadang Vespa menjadi alat musik,” ungkap Iwan Loncenk.

Kini Iwan berhasil membuat berbagai alat musik unik. Misalnya flute (alat tiup) terbuat dari keran bensin vespa tahun 62,  doom trompet (alat tiup) terbuat dari knalpot Chito, menjadikan suara sangkakala (terompet kematian), guitar (gitar elektrik) dari 1/2 mesin Vespa, Ba’n’ss (bass elektrik) terbuat dari pelak dan ban ukuran 10, vioul tank (alat gesek) dari tanki Vespa, lute siter tank (alat petik) kacapi siter dari tangki Vespa, dan lain sebagainya.

Kelompok musik 282 tersebut kemudian sering  pentas di berbagai acara di Bandung. Mungkin ada di antara kamu yang pernah melihat aksi mereka di panggung?

Sumber:
jabarprov
kaskus

Wah, Inilah Video Musik Pertama di Luar Angkasa

Sejarah musik baru saja tercipta. Astronot sekaligus komandan Stasiun Luar Angkasa Chris Hadfield untuk pertama kalinya merekam video musiknya di ruang angkasa. Ia memetik gitar akustik dan menyanyikan lagu Space Oddity sebagai bentuk perpisahan khusus sebelum kembali ke bumi.

David Bowie, penyanyi asli lagu tersebut memberikan respon positif melalui twitter tak lama setelah Handfield mengumumkan peluncuran video tersebut via twitter juga pada hari Minggu.

http://www.cbc.ca
 
Video musik Hadfield tersebut diselingi dengan tembakan dari ISS yang mengelilingi bumi dan Hadfield melayang-layang dalam sebuah kapsul sambil bernyanyi dan main gitar. Video tersebut dibuat dengan bantuan dari Badan Antariksa Kanada serta musisi Kanada Emm Gryner, yang juga bermain untuk bandnya Bowie.

Hadfield yang doyan tweet
Hadfield meluncur ke angkasa dari Kazakhstan sebagai bagian dari Expedition 35 pada tanggal 19 Desember 2012 dan misi perintah ISS pada 13 Maret 2013.  Setelah bertugas, ia gemar membuat foto-foto galaksi lalu men-tweet ke lebih 800 ribu followernya.

http://www.philly.com
 
Ia pernah mengejutkan follower-nya dengan video memasak bayam di ruang angkasa. Selain itu, videonya yang tengah memeras kain lap di kehampaan gravitasi segera menyebar, menjaring lebih dari lima juta penonton selama beberapa waktu setelah video tersebut dipublikasikan.

“Siapa yang akan menyangka bahwa lima bulan jauh dari bumi akan membuat Anda merasa lebih dekat dengan banyak orang,” kata Hadfield dalam sebuah video perjalananya.

Lihat videonya:

Sumber:
tempo.

Mau Punya Banyak Nyawa? Jadi Rockstar aja…

Mungkin terlalu berlebihan menyebut seorang rockstar – atau juga rocker – punya banyak nyawa seperti kucing. Namun pengalaman bintang rock di bawah ini membuat kita geleng-geleng kepala, seolah mereka memang dilahirkan untuk jadi mahluk ‘imortal’. Siapa sajakah?

 

Steven Tyler – Aerosmith
 
 billboard.com
Vokalis Aerosmith ini mengaku menenggak sejumlah pil tidur Lunesta (dengan tujuan mabuk, bukan ingin tidur) menjelang show di South Dakota, Amerika, di pertengahan 2009.

Steven Tyler terjatuh di atas panggung, menyebabkan cedera parah di kepala, bahu retak, dan tentu, reputasi buruk. Satu pelajaran penting dari ayah Liv Tyler ini: pil tidur dan panggung bukan perpaduan bagus.

tahun 2011, Steven jatuh di kamar mandi hotel, membuat sebelah matanya lebam karena memar, serta satu giginya patah.

Slipknot
 

 loudwire.com
Band metal satu ini memang agak aneh. Dalam konser-konsernya, mereka sering menyiapkan properti berbahaya, seperti api dan bahan-bahan mudah terbakar. Padahal, dalam setiap aksinya, personel Slipknot selalu tampil atraktif.

Bisa ditebak akibatnya, bergantian, satu-persatu personel mengalami kecelakaan panggung. Termasuk luka bakar tingkat tiga gara-gara saling membakar, serta patah kaki karena melompat sejauh dua meter.

Dua dari sembilan personel Slipknot, dirahasiakan yang mana, pernah mengalami cedera serius karena tabrakan saat ber-headbanging.

Brent Hinds – Mastodon

 

 flickriver.com
Setelah tampil di MTV Video Music Awards tahun 2007, gitaris band Mastodon ini membenturkan kepala ke lantai beton. Apa pasal tindakan gila itu? Mabuk.

Brent Hinds butuh waktu cukup lama untuk memulihkan kondisinya. Dia menghabiskan waktu tak sebentar di rumah sakit. Untungnya, dia bisa bergabung dengan Mastodon kembali untuk album keren CRACK THE SKY (2009).

James Hetfield – Metallica

 

 waaf.com
8 Agustus 1992, Metallica sedang menggelar show di Montreal, Kanada. Tak sengaja, James Hetfield salah menapak. Dia terjatuh dari semacam menara api buatan setinggi 12 kaki.

Dia menderita sejumlah luka bakar tingkat tiga di tubuh bagian kiri, termasuk tangan, lengan, alis, wajah dan rambut. 17 hari kemudian, James sudah kembali berdiri di atas panggung, meski tanpa gitarnya.

Belakangan, dia menggambar tato di tubuhnya untuk mengingat peristiwa itu.

Till Lindemann – Rammstein
 

 6millionsmiles.com
Vokalis band Jerman, Rammstein ini seharusnya resmi dapat lisensi penghargaan soal membakar diri. Tak main-main, dia suka sekali menyalakan api… di dirinya sendiri.

Lindemann sudah pernah membakar telinga, rambut dan lengan. Biasanya rekan-rekan bandnya mengatakan kecelakaan itu hanya manipulasi untuk menambah seru show, tetapi siapa yang tahu?

Sang vokalis sendiri tak tampak terganggu. Christoph Schneider (drum) pernah berkata, “Biarkan saja dia terbakar, dia suka rasa sakitnya.”

Krist Novoselic – Nirvana

 

 snakkle.com
Di Hollywood, tahun 1993 saat MTV Video Music Awards, bassist Nirvana Krist Novoselic harus menyelesaikan show dengan kepala berdarah-darah. Dia baru saja melemparkan gitar bas-nya ke udara.

Dan gitar itu jatuh mengenai kepalanya.

Ian Brown – The Stone Roses

 

 guardian.co.uk
Tahun 2008, pendiri band veteran The Stone Roses ini harus meninggalkan panggung di tengah show untuk mendapatkan 10 jahitan lebih. Ian Brown jatuh dari panggung setelah didorong seseorang tak dikenal. Aneh sekali.

 

Sumber:
kapanlagi

Benarkah Metal itu Musik Satanisme?

Tahun lalu, apakabardunia pernah mengangkat kisah sejarah-perkembangan-setanisme Bila kamu membaca ulang, di situ tertulis beberapa grup musik dan juga lagu-lagu yang mengarah kepada pemujaan setan.

Metal, atau yang lebih spesifik, Black Metal, digadai-gadai jadi genre musik yang secara gamblang merupakan bukti penganut satanisme.

 

armygodofdeath.blogspot.com
Nah, kebetulan salah seorang rekan jurnalis yang menyelami seluk-beluk musik Black Metal serta pergerakan musisi “Bawah Tanah” dunia dan Indonesia (khususnya) memberi pemahaman yang lebih jelas soal musik tersebut.

Saya ingin membagikan tulisan Autumn Reaper atau Grimscorpse kepada teman-teman semua untuk membuka wawasan dan berharap, kita bisa memandang lebih jernih segala permasalahan.

Setiap subyek di dunia ini selalu punya dua sisi, hitam dan putih. Tentunya kita bisa menjadi manusia yang “lebih dewasa” ketika melihat sesuatu dengan bijak. Dan, tidak serta-merta menjeneralisasi suatu hal dalam stigma negatif semata.

Penilaian akhir, apakah nantinya tetap meletakkan musik metal sebagai perpanjangan tangan satanisme, atau mau menerimanya hanya sebagai ruh musik yang berdiri pada alirannya sendiri, ya terserah pandangan masing-masing orang.

Begini kisahnya…

Satanisme dan perilaku yang tercakup didalamnya,  adalah hal yang selalu dikaitkan dengan musik Black Metal hingga saat ini. Entah siapa yang memulai, namun masyarakat bawah tanah seolah percaya saja tentang pengultusan itu. Seolah terjadi penyeragaman ide, bahwa menjadi musisi Black Metal itu haruslah seseorang yang Anti Tuhan.

Ujung-ujungnya, banyak masyarakat awam mencibir dan menganak-tirikan musik Black Metal hingga seolah tidak layak di dengar dan di kemukakan pada khalayak. Singkatnya, apakah semua musisi Black Metal haruslah manusia yang satanis, atau haruskah semua penganut satanis memainkan musik Black Metal?

Keberadaan Black Metal (sebagai genre) tak lepas dari nama VENOM, band Heavy Metal yang berdiri di Newcastle Inggris pada awal tahun 80. Awalnya band ini banyak terpengaruh oleh konsep musik band-band macam LED ZEPPELIN, BLACK SABBATH dan DEEP PURPLE.

 Venom/theobelisk.net
Seiring perjalanan waktu, merekapun melakukan pendewasaan dalam konsep musiknya melalui penambahan tempo yang lebih cepat, distorsi gitar yang lebih bising dan perubahan pada karakter vokal.

Band yang digawangi Cronos, Mantas dan Abaddon inilah, yang nantinya dipercaya oleh kebanyakan musisi Black Metal maupun musisi Non Metal, sebagai band New Wave Of British Heavy Metal. Melalui album Black Metal yang dirilis pada tahun 1982, mereka diamini sebagai gelombang pertama dari lahirnya genre Black Metal.

Pada saat yang hampir bersamaan, para kampiun Metal di tempat lain juga mulai bermunculan. Sebut saja BATHORY dari Swedia yang memulai debut albumnya di tahun 1984, HELLHAMMER dan CELTIC FROST dari Switzerland, MERCYFUL FATE dari Denmark, SODOM dari Jerman dan banyak lagi.

Kelak bergemanya Black Metal ditandai pula dengan lahirnya band-band Black Metal di Norwegia seperti MAYHEM, BURZUM, DARK THRONE, IMMORTAL dan EMPEROR. Mereka juga kerap disebut sebagai band Black Metal gelombang kedua.

———————————————————————————–

Sejarah panjang Satanisme d­i wilayah Black Metal Indonesia, tidak terlepas dari catatan pergerakan “Inner Circle” yang dipelopori Oystein Aarseth a.k.a Euronymous (Mayhem) sebagai orang nomor satu, dan Varg Vikernes a.k.a Count Grishnackh (Burzum) sebagai tangan kanannya. Bersama ke 12 anggotanya, termasuk Ihsahn, Samoth dan Faust (Emperor), juga Fenriz (Darkthrone), mereka memimpin komunitas Black Metal Norwegia melalui kelompok “Inner Circle”.

Oystein Aarseth/staticflickr.com
Ide mereka sederhana. Menyatakan perang terhadap Kristenisasi yang terjadi di wilayah Norwegia. Ini karena Kristen, yang notabene merupakan agama mayoritas di Eropa, dinilai berbanding terbalik dengan semangat mereka sebagai anak-anak Odin (Dewa Bangsa Viking). Kristen dianggap sebagai agama yang lemah, sementara mereka sebagai keturunan Viking, adalah bangsa yang menjunjung tinggi kekuatan.

Gagasan mereka kemudian diwujudkan melalui serangkaian aksi anarkis. Diantaranya tindakan pembakaran terhadap belasan gereja kuno yang menjadi simbol kebanggaan Kristen di Norwegia. Aksi tersebut, sontak mendapat kecaman internasional. Maka dari sanalah, mereka mendapat label sebagai penganut “Satanis”.

Kenyataannya, ideologi “Satanisme” yang dikembangkan di genre musik Black Metal di Norwegia, lebih mengacu pada semangat untuk mengembalikan budaya Pagan Kuno, termasuk kebangkitan budaya Viking. Artinya, Satanisme dalam konteks para prajurit logam hitam asal Norwegia ini, TIDAK SAMA dengan paham Satanisme ajaran Anton LaVey melalui “Church of Satan”-nya.

———————————————————————————–

perlu dicatat, mereka (grup band di atas), pada dasarnya menganut paham Satanisme sebagai ideologi dalam bermusik. Tidak salah jika akhirnya muncul stigma sempit bahwa musik Black Metal identik dengan Satanisme, atau perlawanan terhadap kepercayaan tertentu.

Mari bergeser ke Swedia. Di Negara ini, tidak sedikit grup band terinspirasi scenes di Norwegia macam MARDUK, DISSECTION, DARK FUNERAL, LORD BELIAL, NIFELHEIM dan ABRUPTUM yang memiliki kharakter dan konsep bermusik yang sedikit berbeda satu sama lain. Tak jauh berbeda kondisinya di Finlandia, banyak bermunculan pula band-band yang mengusung Black Metal seperti BEHERIT dan IMPALED NAZARENE.

Marduk/metalsucks.net
Jika diperhatikan, para musisi dari negara-negara yang berlainan tersebut memiliki ideologi berbeda satu sama lain. Kecuali Mayhem dan Marduk yang menancapkan satanisme sebagai ideologi bermusik, ternyata banyak group band Black Metal yang tidak melulu berkutat di satanisme.

Ideologi Nihilisme, Paganisme, Nasional Sosialis dan pemujaan terhadap dewa-dewa ala bangsa Viking juga mewarnai kancah musik Black Metal sepanjang perjalanannya. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor referensi yang cukup kuat yang membuktikan bahwa Tidak Semua Musisi Black Metal menganut paham maupun gaya hidup Satanisme ataupun sebaliknya.

Sampai di sini, dapat kita tarik sebuah kesimpulan awal, bahwa sebenarnya genre adalah satu hal yang terpisah dari ideologi. Artinya, konsep musik sebuah band itu tidak mesti sama dengan konsep yang dipunyai band lain.

Sederhananya, Satanisme dan Black Metal adalah satu kesatuan terpisah yang berdiri sendiri-sendiri. Musisi Black Metal tidak secara keseluruhan mengusung konsep satanisme seperti yang acap kali kita dengar dalam pembicaraan masyarakat umum di warung-warung kopi, toserba, restoran, kios majalah, yang menganggap bahwa Black Metal adalah musik sesat, asal bunyi, tak layak dengar dan setumpuk cibiran bahkan cacian dan hujatan keras lainnya terhadap musik ini.

Ambil contoh band yang mengusung konsep Pagan Black Metal. Bisa dikatakan bahwa band tersebut adalah orang-orang penganut Paganisme yang memainkan musik Black Metal, atau bisa juga dikatakan sebagai musisi Black Metal yang membawakan ideologi Paganisme. Sangat jelas bukan, bahwa tidak ada kaitan dengan Satanisme sama sekali di sini.

Di lain pihak, apa pernah ada yang bisa membuktikan para penganut paham satanis macam Ku-Klux-Klan maupun sekte-sekte sesat lainnya, adalah penggemar musik Black Metal, ataupun sebaliknya?

Black Metal di Indonesia

Khusus di Indonesia, tahun 1995 menjadi cikal bakal berkembangnya Black Metal, yang dipioniri MAKAM, RITUAL ORCHESTRA, DRY dan HELLGODS. Patut diingat, mereka masih eksis dalam karya dan jalurnya hingga saat ini.

 
  Hellgods/dapurletter.com
Berkembangnya Black Metal sempat dibumbui dengan hal-hal ‘lucu’ dan kontroversial yang membuat musik Black Metal malah di vonis sebagai musik sesat. Misal, penyembelihan kelinci diatas panggung, pembakaran dupa dan kemenyan, dan hal-hal lain yang cukup mengundang sensasi juga membuat bulu kuduk bergidik.

Djiva Ratriarkha dan Julius Kamadathu dari band MAKAM pernah mengomentari hal ini dan menyikapinya dengan sangat bijak. Menurut mereka, dupa, kemenyan, setanggi dan ratus plus make up horor memang fenomenal dalam sejarah Black Metal di tanah air.

Ini baik, jika memang euforia hingar-bingar penampilan itu dilanjutkan dalam pola pikir dan attitude para pelakunya untuk mau belajar dan memahami philosofi tentang menjadi seorang Pribadi Black Metal.

Kesepakatan senada tentang fenomena itu juga datang dari Throne ‘RITUAL ORCHESTRA’, Lord Morgan ‘DRY’, Vaar Mossath ‘IMMORTAL RITES’, juga Van Dark ‘THIRSTY BLOOD’. Mereka meyakini bahwa adanya ritual itu tidak selalu berkaitan dengan apa yang ingin disampaikan dalam musik Black Metal.

Sudah saatnya, para penggiat Black Metal membekali diri dengan kematangan konsep dan keluasan wawasan sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam menyampaikan visi dan misinya.

Proses pembelajaran dan pendewasaan dalam konteks Black Metal sangat perlu dilakukan dengan berkesinambungan, sehingga nantinya akan mengikis pemikiran tidak penting yang menempel lekat dibalik jubah besar Black Metal.

Sumber:
grimcorpse

Lagu Iwak Peyek Plagiat?

Fenomena dan trend lagu berjudul ‘Iwak Peyek’ masih menjadi kontroversi.

Bagi yang sering  menonton Opera Van Java pasti tak asing dengan ‘Iwak Peyek’. Berkat Sule, lagu yang memang sudah populer oleh Trio Macan jadi semakin dikenal masyarakat luas.

Setelah perseturan dengan Arek Band yang memegang hak asli lagu tersebut selesai, kini ‘Iwak Peye’ didera masalah baru. Kabar yang sedang beredar, lagu ini menjiplak dua lagu sekaligus.
Lagu apa saja?
1. Mirip lagu punk 
Di situs pengunggah video, youtube, lagu milik grup punk Cock Sparrer sedang ramai oleh komentar-komentar dari orang Indonesia yang memperdebatkan kemiripan lagu ‘Take ‘Em All’ milik grup punk tersebut dengan lagu ‘Iwak Peyek’ versi Trio Macan.
Jumlah pengunjung video tersebut langsung melonjak tajam hingga 612,845 viewer. Video tersebut kebanyakan berisi komentar-komentar bernada sindiran dan tuduhan penjiplakan. Kedua lagu itu memiliki notasi serupa di bagian chorus.

Lirik Take ’em All:
 
Take ‘Em All: Take ‘em all, take ‘em all/ Put ‘em up against a wall and shoot ‘em/Short and tall, watch ‘em fall/Come on boys take ‘em all.
 
Lirik Iwak Peyek
Iwak Peyek: ‘Iwak peyek, Iwak peyek/ Iwak peyek sego Jagong/ Sampek elek, Sampek tuwek/ Sampek matek, Tetap didukung.
2. Mirip lagu Olympiakos
 
Dilansir dari Detik.com, justru menyebut lagu ‘Iwak Peyek’ mirip lagu milik suporter pendukung Olympiakos.
Lirik tentu saja beda, namun lagi-lagi dua bar lagu ‘Iwak Peyek’ mirip dengan mars Olympiakos.
Bagaimana tanggapan sang pencipta lagu Iwak Peyek soal ini?

Pencipta lagu ‘Iwak Peyek’ Abah Imron (47) saat dikonfirmasi mengaku tak pernah mendengar mars Olympiakos. Pria dua anak itu mengatakan tidak pernah mengenal lagu pertandingan bola selain lagu ‘Ole-Ole’ yang marak di Eropa kala itu.
Selain itu, Abah Imron mengaku tidak terinspirasi lagu-lagu apapun. Apalagi lagu Olympiakos yang telah di-share melalui situs YouTube sejak Agustus 2006 silam.
“Saya nggak bisa bahasa Inggris, saya juga tidak bisa internetan,” terang Abah Imron saat ditemui di rumahnya di kawasan Bagong Tambangan, Surabaya, Senin (9/4/2012).
Bagi Abah Imron, kemiripan antara nada lagu ‘Iwak Peyek’ dengan Olympiakos mungkin karena unsur kebetulan saja. Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.
“Saya menciptakan lagu ‘Iwak Peyek’ juga nggak sengaja, nggak ada kemauan untuk mengkomersilkan. Daripada eyel-eyelan, ya terserah masyarakat yang menilai,” seloroh Abah Imron.
Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pekerja besi tua ini pun tak bisa menyembunyikan senyum geli saat ditontonkan video lagu Olympiakos Yunani di situs YouTube. “Iya ya, nadanya mirip. Saya baru tahu, lha wong saya ini orang ndeso, nggak bisa internetan,” pungkasnya.
Berikut videonya
Lagu ‘Take ’em All’
Lagu mars Olympiakos

Sumber:  
http://www.bola.net/
http://hot.detik.com/
http://www.bisnis.com/
http://indonesiarayanews.com
http://photofm.com/

Gara-Gara Gitar ‘Made in Indonesia’

Gitar produk dalam negeri menginspirasi musisi Rusia. Ada pula yang menamai band karena bencana tsunami di Aceh. Bagaimana kisahnya?
 
Sekelompok anak muda Rusia membentuk grup band metal di tahun 2007. Suatu ketika, saat asik latihan mereka ingin mencari nama band yang enak didengar. Ketika sedang hangat berdiskusi, seorang anggota band melihat bahwa gitar mereka made in Indonesia. “Ini dia nama yang cocok untuk grup band kita, Indonesia!”
 
Mereka terdiri dari empat personel: Coal yang berperan sebagai vokalis dan gitar, Santa bermain pada bass, Demian pada gitar serta Charlie pada drum dan perkusi.
 
Sejak terbentuk lima tahun lalu, group heavy metal bernama “Indonesia” itu sudah malang melintang mengikuti berbagai konser musik rock di berbagai tempat di Rusia. Pada tanggal 8 Juni 2011 misalnya, Indonesia tampil sebagai band pembuka saat grup band asal AS All That Remains melakukan tur di Saint Petersburg.
 
Selain urusan merek gitar, mereka juga berpandangan bahwa Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan budaya adalah refleksi dari musik yang memiliki jutaan warna dan rasa. Akhirnya, secara aklamasi dideklarasi nama Indonesia dipakai sebagai nama band. “Nama Indonesia eksotik, negaranya juga eksotik seperti halnya musik,” ujar Demian.
 
“Meskipun saya belum pernah ke Indonesia, tapi pengetahuan kami mengenai Indonesia juga kami dapatkan dari orang tua kami yang pernah berkunjung ke Indonesia 20 tahun yang lalu” ujat Santa.

 

Sumatra
 
peristiwa bencana alam tsunami bulan Desember 2004 yang melanda Pulau Sumatera, menyisakan rasa simpatik yang mendalam bagi sekelompok pemuda Rusia.
 
Enam orang pemuda Rusia di Moskow mengabadikan nama “Sumatra” menjadi nama sebuah kelompok musik beraliran extreme metal.
 
Alik Galstyan, anggota Sumatra yang saat itu duduk di bangku sekolah kelas 11 (kelas 2 SMA) mengetahui pemberitaan bencara tsunami dari siaran televisi selama berhati-hari. Hatinya gundah lalu mencari tahu melalui internet apa dan dimana “Sumatra” berada.
 
Nah, saat Alik dan teman-teman kelompok musiknya tengah mencari sebuah nama untuk grup musiknya, serta merta ia mengusulkan nama “Sumatra”.
 
“Kata tersebut indah didengar, tidak sulit diucapkan dan mudah diingat,” katanya.
 
Usulan Alik tidak serta merta diterima oleh rekan-rekannya yang juga mengusulkan nama-nama lain. Perdebatan terjadi. Namun Alik bersikeras dengan usulannya dan mengatakan kepada teman-temannya jika tidak menerima usulannya maka mereka dipersilahkan membentuk kelompok musik lain, sementara dirinya tetap dengan nama “Sumatra” dan akan mencari personil pengganti.
 
Akhirnya teman-teman Alik mengalah. Mulai 21 September 2005 nama Sumatra mulai dikibarkan sebagai band extreme metal.
 
Mereka sudah menelorkan beberapa album, seperti “The Sixth Circle” (2008) dan “Heliocratic Infinity” (2009).

Sumber:

http://www.indonesiaberprestasi.web.id
http://bodrexcaem.blogspot.com
http://salingxsharing.blogspot.com/

Mau Konser di Jakarta, kok Repot

Berita tentang mengularnya antrian pembeli tiket konser Lady Gaga sedang heboh belakangan ini. Sedianya, konser tersebut baru akan terjadi tanggal 3 Juni 2012 mendatang. Gaga memang sedang hype. 
Padahal, siapapun tahu seorang artis ternama sering meminta hal-hal aneh setiap menggelar pertunjukkan. Kelakuannya pun banyak yang unik. Kita lihat beberapa diantaranya.
Lady Gaga 
Artis yang bakal membawa 3 pesawat Boeing dengan 39 kontainer di dalamnya saat menggelar konser di Jakarta nanti, punya permintaan aneh. Salah satunya adalah ruang ganti bak sauna, jadi harus bersuhu 33 derajat Celcius. Tambahan lain yaitu makanan bayi.
Usut punya usut, ternyata GaGa mengikuti jejak Tracey Anderson untuk menjalani diet dan fitness. Caranya, semua latihan dilakukan dalam ruangan bersuhu tinggi untuk membakar lebih banyak kalori.
Mariah Carey
Ketika Mariah Carey datang ke Indonesia pada 2004, penyanyi seksi itu memang meminta agar di tengah-tengah panggung ada sebuah tangga besar untuk dilangkahi saat pertunjukan.
Panitia pun segera membuat tangga tersebut dengan menghabiskan biaya sekitar Lima Puluh Juta Rupiah. Nyatanya, saat konser hanya dipakai tak lebih dari 5 menit saja.

Saosin
Riders (permintaan) grup ini saat konser di Jakarta cukup aneh. Mereka meminta makanan ekstrem. Para personel band itu akhirnya dibawa ke sebuah tempat di Jakarta untuk makan daging ular kobra dan otak kera.

Diana Ross
Diana Ross meminta disiapkan tangga khusus di area panggung agar ketika ia memasuki pentas akan terlihat seperti malaikat yang turun dari langit.
Selain itu, ia juga meminta kamar hotel dan ruang gantinya didominasi warna putih, mulai dari dinding hingga pernak-pernik lainnya. Bahkan, termasuk bunga pun harus berwarna putih.
—————————
Lain lagi cerita unik saat Incubus menggelar konser kali pertama di Jakarta tahun 2008 silam.
5 Maret 2008. Setelah membuat histeris penggemar dengan aksi panggung yang keren, awak Incubus kembali ke hotel. Di dalam lift, Brandon Boyd (vocal) dengan sangat gembira bercerita ke teman-temannya bahwa akhirnya dia sudah bisa membuat kopi lagi di rumahnya. Tangannya terus memegang tas besar yang belum diketahui isinya.
Setelah semua personil Incubus masuk kamar, tiba-tiba Melanie Subono mendapat telepon dari adiknya yang terdengar panik, “Kakak, mesin kopi yang kita sewa di backstage ilang. Ke mana ya, kak? Kita disuruh ganti sama yang punya, harganya mahal. Siapa yang bawa, ya? Kan, itu di kamar ganti artis.”
Pagi harinya, dengan nekat Melanie menugasi salah satu staffnya bertanya pada manager Incubus perihal hilangnya mesin kopi mahal tersebut. Sang manager berjanji membantu mencarinya.
Selang beberapa menit kemudian, staff tadi ditelepon untuk segera naik ke lantai 28 tempat rombongan Incubus menginap. Tak lama kemudian, Brandon muncul sambil menenteng tas besarnya semalam sambil berkata, “Maaf ya kebawa, pas lagi ngepak baru liat. Kok, bisa ya ada di tas saya? Nggak maksud ngambil, loh. Mau minjem doang.”
Wah, Brandon klepto…Ada-ada saja.
Sumber:
 
LOUD Music Magazine (artikel “Behind The Scene Incubus”)
http://www.skyscrapercity.com
http://indonesiatvguide.blogspot.com

10 Musisi Hebat ini Terganggu Pendengarannya


Sejatinya musik terkait erat dengan pendengaran dan rasa. Elemen seni yang satu ini memang tercipta untuk didengarkan. 

Begitupun peran penggubah lagu, aneh tentunya bila seorang komposer bisa membuat karya yang indah bila terganggu pendengarannya. Namun, tahukah kamu 10 musisi populer di bawah ini mengalami gangguan tersebut? Jangan kaget, ya…

 

1. Ludwig van Beethoven


Beethoven (kelahiran 17 Desember 1770) akhirnya harus menerima keadaan “menikmati dunia nan sunyi” di umur 44 tahun (1814). Ya, pendengarannya terganggu dan terus mengalami kemunduran hingga tuli 100 persen.  Nyatanya, dalam keterbatasan tersebut, Beethoven terus melahirkan karya-karya fenomenal seperti maha karya “9th Symphony” yang menjadi acuan wajib musisi klasik.

 

2. Pete Townshend



Tahu grup legendaris The Who? Nah, Pete lah sang maestro di belakang karya-karya gemilang grup ini. Ironis, dibalik kesuksesan The Who, Pete menuai derita saat pendengarannya tergangu. Ditengarai, kebiasaan mendengar musik dengan kapasitas desibel yang keras membuat daya pendengarannya berkurang.

 

3. Eric Clapton

 

Gitaris blues dengan julukan “slow hand” ini sudah sangat mendunia. Berbagai hits semacam “Layla” atau “Tears in Heaven” menempatkannya di jajaran gitaris blues papan atas.

Sebagai seorang rockstar, terbiasa akrab dengan obat-obatan dan alkohol memperparah penyakit tinnitus yang dideritanya. Walhasil, akibatnya sekarang ia pun terganggu pendengarannya.

Tepat rasanya menyebut si Mr. Clapton dengan julukan ini: Live hard, rocked hard, and now he’s hard of hearing….

 


4. Jeff Beck

 

Inilah dia gitaris progresive rock paling piawai sejagad, sehingga Rolling Stone mendapuknya di peringkat 19 gitaris terhebat sepanjang masa.  Seperti Pete Townshed, terlalu akrab dengan suara bising dari perangkat sound juga memperburuk penyakit tinnitus yang dideritanya.

 


5. Brian Wilson



Siapa musisi di era modern yang mengalami gangguan pendengaran sejak awal? Tepat, Brian Wilson. Ia mengalami ketulian di telinga kanannya sejak lama. Meskipun dalam kondisi ini, bersama grupnya, The Beach Boys, Wilson berhasil menelurkan album fenomenal “Pet Sounds” yang sangat terkenal.

6. Will.I.Am

 

Dunia harus mengakui pengaruh seorang will.i.am telah merevolusi musik industri. Bersama Black Eyed Peas, namanya terus melambung. Belum lagi perannya sebagai produser yang semakin mengkilapkan nama Michacel Jackson, Rihanna, hingga Britney Spears.

Siapa sangka, ia mengakui pendengarannya terganggu. Bila keadaan sunyi, selalu mendengar suara berdering yang menyakitkan. Uniknya, gangguan tersebut justru menginspirasinya menciptakan karya-karya baru.

7. George Martin


Bagi Beatlemania, namanya sudah tak asing lagi. George Martin adalah produser grup legendaris The Beatles. Begitu kental pengaruhnya, ia sempat disebut-sebut sebagai “anggota ke-5” The Beatles.

Pada akhirnya, George Martin harus pensiun dari dunia musik yang telah membesarkan namanya karena pendengarannya semakin terganggu.

8. Phil Collins

 

“Another Day in Paradise”, “Easy Lover”, “Groovy Kind of Love”, “You’ll Be in My Heart”, dan banyak lagi karyanya yang menembus puncak tangga lagu dunia. Bersama Genesis maupun penyanyi solo, ia diakui sebagai maestro.

Sayangnya, Phill akhirnya harus pensiun dan tak akan pernah lagi melakukan tour karena kondisi pendengarannya semakin parah belakangan ini.

 


9. Ozzy Osbourne

Menyebut mbah metal, ya harus mengakui nama Ozzy Osbourne. Sejak bersama Black Sabbath hingga solo karier, Ozzy selalu menarik perhatian penggila rock. Namanya bahkan diabadikan pada gelaran Ozzfest.

Bagaimanapun, sang “The Wizard of Ozz”  ini akhinya juga menderita gangguan dengar. Bila ingin tahu lebih banyak, cari tahu di film seri “The Osbournes”.

 


10. Neil Young

Yang terakhir ada nama Neil Young dalam daftar ini. Sebagai musisi dan penulis lagu nan produktif (ia mencipta lebih dari 30 album) membuatnya terpilih masuk ke dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Seperti musisi-musisi di daftar sebelumnya, Neil Young menderita tinnitus, yang akhirnya mengganggu pendengarannya.

Sumber: listverse.com