Tiga Cahaya Misterius Lintasi Langit Jerman di Malam Natal

Ada yang aneh namun mengagumkan di malam Natal di Jerman pada 2011 ini. Sejumlah saksi mengatakan, sekitar pukul 17.30 waktu setempat mereka melihat ada tiga titik cahaya berekor panjang melintasi langit dengan sangat cepat, dan kemudian menyebar ke berbagai arah. Tiga meteor yang jatuh ke Bumi secara bersamaan?

Seperti dilansir thelocal.de, Minggu 25 Desember 2011, salah seorang saksi yang menghubungi stasiun radio Antenne Thüringen mengatakan, tiga titik cahaya itu sangat indah dan mengagumkan.

“Kami melihat kilatan cahaya di langit pada perjalanan pulang dari gereja. Putri kami berpikir itu seperti kereta Sinterklas dengan rusa,” kata si penelepon.

Saksi-saksi yang lain mengatakan, kilatan cahaya itu tampak seperti bintang bersinar merah dengan ekor yang terbakar, namun ada juga yang mengatakan kalau cahaya itu tampak seperti bintang berekor putih.

Andreas Schütz, juru bicara Pusat Aerospace Jerman (DLR) mengatakan benda terbang tak dikenal itu tidak mungkin Sinterklas atau alien. Tapi, kemungkinan besar sebuah meteorit atau sampah antariksa yang jatuh ke bumi.

“Pasti bagian yang sangat besar untuk menciptakan intensitas dan durasi seperti cahaya,” katanya.

Seperempat Remaja Inggris Sudah Tidak Perawan

Suburnya industri pornografi di Eropa, termasuk Inggris, membuat para remaja di negara itu lebih cepat mengenal seks. Sebuah survei membuktikan bahwa 25% remaja perempuan di Inggris telah kehilangan keperawanannya sebelum berusia 16 tahun.

Hasil survei kesehatan tahunan yang dilakukan sepanjang 2010, namun baru dipublikasikan belum lama ini, memperlihatkan bahwa remaja perempuan di Inggris lebih cepat terjerumus pada hubungan seks dibanding remaja laki-laki.

Hasil survei itu menyebutkan, satu dari empat remaja perempuan berusia 16 sampai 24, atau sebanyak 27%, mengakui bahwa mereka pernah berhubungan seks sebelum usia 16. Padahal usia ini merupakan usia yang masih dilindungi hukum persetujuan orang tua atau wali. Sementara pria, hanya 1 dari 5 orang dari mereka yang telah berhubungan seks sebelum usia 16 tahun.

Proporsi wanita yang mengatakan mereka telah melakukan seks di bawah umur semakin meningkat, tetapi tren tersebut tidak terbaca pada pria. Selain kehilangan keperawanan saat masih relatif muda, satu dari 10 pria dan wanita berusia 16 sampai 24 mengatakan mereka telah memiliki 10 atau lebih pasangan seksual.

“Penyebab yang mendasari adalah pornografi di Inggris,” kata Diane Abbott Anggota Parlemen Inggris seperti yang dikutip Independent. “Gadis-gadis muda terlalu banyak menyerap dari budaya populer sehingga mereka menjadi objek seks,” tambahnya.

Diduga Mengandung Bakteri Mematikan, Enfamil Ditarik dari Pasaran

Susu formula (sufor) merek Enfamil yang saat ini beredar di Amerika Serikat diduga tercemar bakteri sakazakii, sehingga salah satu pasar modern terbesar di negara itu, Supermarket Walmart, menarik semua produk susu itu dari supermarketnya. Enfamil diduga tercemar setelah seorang bayi berusia 10 hari meninggal pada Minggu 18 Desember 2011 setelah mengonsumsinya.

Seperti dilaporkan CNN, Kamis 22 Desember 2011, sufor Enfamil yang ditarik bernomor produk ZP1K7G. Penarikan dilakukan dari seluruh jaringan Walmart yang berjumlah 3.000 supermarket, dan tersebar di 49 negara bagian. Susu bernomor produk itulah yang menewaskan bayi yang bermukim di kota Lebanon, negara bagian Missouri itu.

Namun demikian Lebanon Daily Record melaporkan, bayi bernama Avery Cornett itu meninggal setelah alat penopang hidupnya dicabut pada hari Minggu lalu. Cornett dirawat karena mengalami penyumbatan darah dan infeksi sistem syaraf yang diduga akibat terinfeksi bakteri Cronobacter sakazakii yang dulu disebut Enterobacter sakazakii.

Belum dapat dipastikan dari mana bakteri tersebut berasal, namun sebelum sakit, orangtua Avery memberinya sufor Enfamil bernomor produk ZP1K7G. Selain itu, ada catatan tentang beberapa kasus kematian bayi akibat susu formula yang mengandung bakteri sakazakii. Jika terjangkit, tingkat kematian bayi mencapai 33 persen. WHO sebelumnya pernah menuliskan bahwa sufor bukanlah produk steril dan mudah terkontaminasi.

Produsen Enfamil, Mead Johnson, membantah produknya mengandung bakteri sakazakaii. Menurut juru bicara Chris Perille, sufor tersebut telah menjalani tes komposisi dan terbukti tidak mengandung bakteri mematikan. “Kami sangat percaya dengan keamanan dan kualitas produk kami, berdasarkan pengujian ketat yang kami lakukan,” kata Perille.

Saat ini Mead Johnson bersama petugas dari Departemen Kesehatan tengah mencari tahu sumber infeksi yang diderita Cornett. Gena Terlizzi, salah satu penguji dari Departemen Kesehatan Missouri mengatakan, sampai saat ini belum ditemukan bukti bahwa bakteri tersebut diperoleh dari susu formula. Namun, pengujian masih terus dilakukan dan kesimpulan akhir belum diperoleh.

2012, Politik Indonesia Diprediksi Memanas Akibat Sejumlah Kasus Hukum

2011 merupakan tahun yang cukup mencengangkan bagi bangsa Indonesia karena pada tahun ini sejumlah kasus besar, seperti kasus suap pembangunan Wisma Atlit Jakabaring, Palembang, dan kasus pembantaian warga di Mesuji akibat sengketa lahan, terungkap. Tahun depan diprediksi akan ada beberapa kasus besar lagi yang akan terungkap, yang membuat kondisi politik di Indonesia memanas.

Adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Wahyuni Refi yang meramalkan akan adanya beberapa kasus besar yang akan terungkap pada 2012. Ia mengatakannya dalam acara diskusi “Meneropong Kondisi Politik Hukum Indonesia 2012” yang diselenggarakan Indonesia Political Institute (IPI) di Jakarta. Dalam acara ini juga hadir sebagai pembicara Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Bappilu DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin, dan peneliti dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi.

Menurut Wahyuni, beberapa kasus itu akan terungkap akibat adanya saling sandera antarkekuatan politik, sehingga saat ini supremasi hukum tidak bisa ditegakkan secara adil dan tegas.

“Saling sandera antarkekuatan politik ini memberikan ekses adanya sejumlah persoalan hukum yang tidak terselesaikan, dan bahkan menimbulkan kegaduhan politik. Beberapa kasus besar yang akan terungkap tersebut di antaranya persoalan Bank Century, persoalan cek perjalanan setelah tertangkapnya saksi kunci Nunun Nurbaeti, persoalan mafia anggaran, dan sebagainya,” kata dia.

Diakui, seharusnya persoalan hukum dan politik dipisah, tapi saat ini sering menjadi bias akibat adanya tarik-menarik kepentingan politik.

“Keterlibatan politik dari suatu kekuatan politik membuat persoalan hukum tidak bisa terselesaikan hingga tuntas. Sayang, Indonesia adalah negara hukum, tapi supremasi hukum tidak bisa ditegakkan secara adil dan tegas,” imbuhnya.

Sementara itu, Aziz Syamsuddin memprediksi persoalan hukum pada 2012 akan terkait dengan siapa yang memiliki atau memegang kewenangan dalam bidang hukum.

Persoalan hukum yang berpotensi menjadi besar pada 2012, menurut dia, antara lain kasus mafia anggaran setelah ditetapkannya politisi Wa Ode Nurhayati sebagai tersangka, serta kasus cek perjalanan yang hingga saat ini belum jelas siapa pemberinya.

“Tertangkapnya saksi kunci Nunun Nurbaeti, apakah Nunun akan mengungkapnya?” kata Aziz.

Aziz juga menyebutkan, kasus besar lainnya seperti kasus Bank Century dan Wisma Atlit. Penyelesaian kasus-kasus besar tersebut, kata dia, sangat tergantung pada aparat penegak hukum yang membidanginya.

“Kalau kasus-kasus besar itu bergulir pada 2012, maka situasinya akan menjadi semakin panas. Bisa dibayangkan, berapa banyak tersangkanya,” kata dia.

Politisi Partai Golkar ini pun berharap, target dari penyelesaian kasus-kasus itu bukan memenjarakan orang, tapi bagaimana suatu kasus hukum dapat diselesaikan hingga tuntas.

PARK JAE HOON

Name: 박재훈 / Park Jae Hoon
Profession: Actor
Birthdate: 1971-Jun-08
Height: 185cm
Weight: 78kg
Blood type: O

TV Shows

Vampire Prosecutor (OCN, 2011)
Yaksha (OCN, 2010)
Obstetrics and Gynecology Doctors (SBS, 2010)
Let’s Go To The Beach (SBS, 2005)
Look Back in Anger (KBS2, 2000)
Advocate (MBC, 1998)
Daughters of a Rich Family (KBS2, 1994)
Feelings (KBS2, 1994)
The Last Game (MBC, 1994)

Movies

Cheongdambosal / Fortune Salon (2009)
Libera Me (2000)

KIM JOO YOUNG

Name: 김주영 / Kim Joo Young (Kim Ju Yeong)
Profession: Actor
Birthdate: 1987-Sep-27
Height: 180cm
Weight: 67kg
Education: Hankuk University of Foreign Studies (Department of Law)

TV Shows

Color of Woman (Channel A, 2011)
Vampire Prosecutor (OCN, 2011)
Big Heat (E Channel, 2011)
I Believed in Men (MBC, 2011)
Face Me and Smile (EBS, 2010)
Me Ri, Dae Gu’s Attack and Defense Battle (MBC, 2007)
Mackerel Run (SBS, 2007)
Oh Lovers (SBS, 2007)

Movies

The Naked Kitchen (2008)
Taegukgi (2004)
The Big Swindle (2003)

Balai Konservasi DKI Kekurangan Tenaga Ahli

Merestorasi koleksi lukisan.

Memprihatinkan! Meski ribuan koleksi tujuh museum dan situs-situs cagar budaya di Jakarta rawan rusak, namun tenaga ahli di Balai Konservasi jauh dari memadai. Bahkan meski penambahan jumlah ini telah diusulkan sejak beberapa tahun lalu, penambahan tak kunjung dilakukan Pemprov DKI Jakarta cq Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

Menurut Marchel, kepala Tata Usaha Balai Konservasi, sedikitnya ada tiga faktor penyebab rawannya koleksi-koleksi tujuh museum dan situs cagar budaya menjadi rusak.Yakni karena faktor usia koleksi yang rata-rata sudah ratusan, bahkan ribuan tahun; akibat cuaca; dan akibat tangan-tangan jahil manusia.

“Yang diakibatkan tangan-tangan jahil biasanya berupa coretan-coretan pada prasasti, baik dengan spidol maupun cat semprot,” katanya.

Tahun ini saja, sejak Januari hingga awal Desember, sekitar 2.000 lembar kertas bersejarah harus dipulihkan karena robek dan melapuk dimakan usia. Sementara koleksi berupa lukisan yang harus diperbaiki sebanyak 30 buah, perahu sebanyak 40 buah, tekstil sebanyak 100 buah, wayang golek sebanyak 225 buah, dan prasasti sebanyak 70 buah.

Diakui, perbaikan benda-banda ini sangat rumit dan dibutuhkan tenaga yang benar-benar ahli di bidangnya. Apalagi karena setiap tahun ada saja koleksi yang harus diperbaiki, dan jumlahnya ratusan.

“Saat ini jumlah tenaga ahli di Balai Konservasi hanya delapan orang. Ini jauh dari memadai. Dengan jumlah koleksi yang begitu banyak yang harus diperbaiki setiap tahun, idealnya di sini memiliki 30 tenaga ahli konservasi,” kata Marchel lagi.

Kepala unit tekhnik di bawah Disparbud ini mengaku, pihaknya telah sejak bertahun-tahun lalu mengusulkan penambahan jumlah tenaga ahli ini, namun hingga kini belum juga dipenuhi.

“Menurut informasi yang kami terima, salah satu kendala Disparbud dalam memenuhi jumlah tenaga ahli di sini adalah, karena tak mudah mendapatkan tenaga yang dibutuhkan, karena untuk dapat bekerja di sini yang dibutuhkan adalah ahli kimia, antropologi dan arkeologi,” imbuhnya.

Menyikapi hal ini, anggota DPRD DKI Jakarta HA Nawawi mengatakan bahwa kendala itu dapat diatasi dengan cara berkoordinasi dengan berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan sebagainya.

“Pada 1992 lalu saya pernah ditugasi menjadi pimpro Peninggalan Sejarah dan Purbakala, dan saya juga menghadapi kendala itu. Tapi setelah berkoordinasi dengan universitas-universitas, saya mendapatkan tenaga yang dibutuhkan,” katanya.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku sangat menyayangkan jika Balai Konservasi tidak memiliki jumlah tenaga yang ideal karena peran, tugas dan fungsi unit teknis di bawah Disparbud ini sangat vital dalam melestarikan koleksi-koleksi bersejarah.

“Kalau jumlah tenaga ahlinya hanya delapan sedang yang harud dikonservasi demikian banyak, saya khawatir kinerja mereka jauh dari harapan,” sesalnya.

Tujuh museum di Jakarta di antaranya Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Tekstil, Museum Batik, dan Museum Bahari. Koleksi ketujuh museum ini puluhan ribu buah, karena koleksi Museum Sejarah saja mencapai 22.000 buah, dan koleksi Museum Wayang sebanyak 5.000 buah.

Penerapan Sistem Digitalisasi Televisi di Indonesia, Mandeg

Pemerintah Indonesia didesak untuk segera merealisasikan penerapan teknologi digital pada bidang industri media penyiaran televisi. Pasalnya, meski gagasan penerapan teknologi ini telah ada sejak 2006, hingga kini penerapan sistem itu mandeg karena pemerintah belum juga menerbitkan regulasinya.

Desakan ini disampaikan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DKI Jakarta melalui siaran pers, Senin 20 Desember 2011. Ketua KPID DKI, Hamdani Masil, menjelaskan, penerapan digitalisasi televisi akan menimbulkan efisiensi dan optimalisasi dalam berbagai hal, antara lain efisiensi pada kanal siaran dan efisiensi infrastruktur penyiaran seperti menara pemancar, antena, dan saluran transmisi. Digitalisasi juga dapat meningkatkan resolusi gambar dan suara yang lebih stabil, sehingga kualitas penerimaan oleh pemirsa televisi akan lebih baik.

“Sejak 2006, pemerintah sebenarnya telah mendorong ujicoba siaran digital dan menyusun roadmap perubahan dari sistem analog yang saat ini digunakan, ke arah sistem teknologi digital. Pemerintah bahkan telah menyusun roadmap untuk migrasi sistem teknologi ini, dimana pada 2018 kelak seluruh sistem analog digantikan oleh sistem digital. Roadmap tersebut mencanangkan bahwa pada tahun 2013 dilakukan simulcast (pola siaran analog dan digital secara bersama) di kota besar, khususnya Jakarta, sebagai tahap awal migrasi sistem itu,” jelas Hamdani.

Selain menimbulkan efisiensi dan optimalisasi, penerapan sistem digital pada media penyiaran televisi juga berpotensi menumbuhkan industri kreatif yang dapat menyerap tenaga kerja baru dalam jumlah signifikan mengingat akan semakin banyak kanal frekuensi televisi.

Namun sayangnya, hingga akhir 2011 ini regulasi yang mengatur teknis perubahan sistem tersebut belum tuntas. Sejauh ini, pemerintah baru menerbitkan beberapa Peraturan Menteri Kominfo yang terkait dengan standar penyiaran digital. Terbetik kabar bahwa pada Oktober 2011 lalu Kementerian Kominfo menerbitkan Peraturan Menteri bernomor 22/PER/M.KOMINFO/10/2011 dan 23/PER/M.KOMINFO/10/2011 mengenai implementasi digitalisasi berikut masterplan-nya, namun hingga saat ini Peraturan Menteri tersebut belum disosialisasikan, dan bahkan belum tersedia di website Kementerian Kominfo.

“Hal itu memunculkan kekhawatiran dari beberapa kalangan bahwa Kementerian Kominfo telah membagi-bagi frekuensi digital yang ada kepada pemodal-pemodal tertentu. Mudah-mudahan kekhawatiran itu tidak benar. Sebab, jika hal itu benar terjadi, migrasi ke sistem digitalisasi justu tidak mencerminkan semangat diversity of ownership (keragaman kepemilikan) dan diversty of content (keragaman isi tayangan) yang menjadi pilar dari Undang-Undang Penyiaran,” lanjut Hamdani.

KPID DKI Jakarta mengaku merasa perlu mempertanyakan ketidaksiapan regulasi digitalisasi ini karena sepanjang tahun 2011 lembaga tersebut menerima banyak permohonan rekomendasi kelayakan dari pemohon-pemohon televisi digital yang hendak memproses izin penyiarannya. Kekosongan regulasi digitalisasi membuat perusahan-perusahaan tersebut tidak dapat melanjutkan proses perijinannya lebih jauh.

“Sebagian pemangku kepentingan di sektor penyiaran mulai pesimis bahwa migrasi ke arah digitalisasi itu memang disiapkan secara serius oleh Pemerintah. Faktanya, hingga saat ini persiapan ke arah sana berjalan dengan lambat,” kata Hamdani.

Padahal, jika regulasi telah siap pun, perubahan ke arah digitalisasi tidak mudah dilakukan. Kesiapan industri, pemerintah daerah, dan masyarakat, menjadi tantangan berikutnya yang harus dipecahkan. Pesismisme kelompok-kelompok industri televisi besar juga menjadi persoalan yang harus dihadapi. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan digitalisasi semacam itu juga terjadi di negara-negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat.

“Akan menjadi pertanyaan besar, apakah masyarakat bersedia mengganti pesawat TV analog yang mereka miliki dengan TV Digital atau membeli set top box yang harganya lumayan mahal. Apalagi hingga saat ini belum ada sosialisasi yang bersifat masih mengenai migrasi teknologi ini,” jelasnya.

Karena itu, KPID DKI Jakarta sebagai representasi stakeholder penyiaran di DKI Jakarta meminta kepada pemerintah untuk lebih serius menangani ‘pekerjaan rumah’ terkait digitalisasi. Pemerintah juga harus belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam mengatasi hambatan dalam proses migrasi teknologis itu. Apalagi, menurut roadmap digitalisasi, hanya tersisa waktu satu tahun sebelum digitalisasi diberlakukan di DKI Jakarta.

SEO YOO JUNG

Name: 서유정 / Seo Yoo Jung (Suh Yoo Jung)
Profession: Actress
Birthdate: 1978-Dec-31
Height: 170cm
Weight: 50kg
Blood type: B

TV Shows

Royal Family (MBC, 2011)
Pink Lipstick (MBC, 2010)
Telecinema After Wedding Banquet (SBS, 2009)
Hometown Legends (KBS2, 2009)
Family’s Honor (SBS, 2008)
Life Special Investigation Team (MBC, 2008)
Robber (SBS, 2008)
New Heart (MBC, 2007)
Drama City – A Death Messenger With Amnesia (KBS2, 2007)
A Woman’s Choice (KBS2, 2006)
My Sweetheart My Darling (KBS1, 2005)
Nine Tailed Fox (KBS2, 2004)
A Saint and a Witch (MBC, 2003)
Navy (MBC, 2001)
Tender Hearts (KBS1, 2001)
Into the Sunlight (MBC, 1999)
Aim for Tomorrow (MBC, 1998)
You and I (MBC, 1997)

Movies

Manner of Battle (2008)
Somebody Behind You (2007, cameo)

PARK KWANG HYUN

Name: 박광현 / Park Kwang Hyun (Park Gwang Hyeon)
Profession: Actor and singer
Birthdate: 1977-Oct-11
Height: 177cm
Weight: 67kg
Blood type: AB
Talent agency: Olive9 Entertaiment

TV Shows
Welcome to the Show (SBS, 2011)
Pink Lipstick (MBC, 2010)
Swallow the Sun (SBS, 2009)
Can Anyone Love (SBS, 2009)
Chosun Police (MBC, 2008)
Couple Breaking (CGV, 2007)
Sweet Buns (MBC, 2004)
The Bean Chaff Of My Life (MBC, 2003)
Bad Girls (SBS, 2002)
Sunshine (MBC, 2002)
Tender Heart (KBS1, 2001)
Medical Center (SBS, 2000)
RNA (KBS2, 2000)
School 3 (KBS1, 2000)
Jump (1998)

Movies
Welcome to Dongmakgol (2005)
My Only Love (2003)
Dig or Die (2002)

Awards
KBS New Actor Award (2000)

« Older entries