Gadis 7 Tahun Bantu Ibu Melahirkan

Lauren Burman tak pernah mengira kalau ia akan memiliki peran yang sangat besar dalam proses kelahiran adiknya, namun gadis berusia 7 tahun ini justru senang karena perannya itulah sang adik dapat lahir dengan selamat, dan kini tumbuh dengan sehat.

Seperti dikutip VIVAnews dari laman DailyMail, peristiwa bermula ketika Claire
Rotherham, ibu Lauren yang mengandung tujuh bulan, tiba-tiba merasa mulas. Wanita berusia 28 tahun ini langsung sadar kalau ia akan melahirkan, dan terhuyung-huyung ke kamar karena merasakan sakit yang tertahan. Melihat keadaa ibunya, dengan sigap Lauren memapah ibunya ke tempat tidur, dan membantunya menelentang.

“Saya akan memanggil tetangga,” kata Lauren kemudian kepada ibunya.

Gadis Inggris itu berlari ke rumah Linda Platts, tetangganya, dan mengajak sang tetangga ke rumah. Mereka bergegas menemui Claire yang sudah merintih-rintih kesakitan. Namun begitu mereka tiba, mereka melihat kepada bayi yang dikandung Claire sudah nampak.

“Cepatlah, ibu saya akan segera melahirkan,” kata Lauren panik.

Linda bergegas menelepon ambulan. Sementara Linda menelepon, Claire terus merintih-rintih, dan bahkan kepala bayinya sudah kian kelihatan. Tanpa fikir panjang, Lauren membantu ibunya mengeluarkan bayi yang kemudian diberi nama Charley itu. Linda kaget setengah mati ketika ia kembali seusai menelepon, Charley sudah di tangan Lauren dalam kondisi masih bersimbah darah dan leher terlilit tali pusar, sehingga bayi itu kesulitan bernafas dan wajahnya mulai membiru. Hati-hati, Linda melepaskan lilitan tali pusar pada leher bayi berbobot 2,6 kilogram tersebut, dan si bayi dapat bernapas dengan normal, bahkan menangis.

Lauren mengatakan dirinya sangat bangga menjadi orang pertama yang melihat adiknya. “Saat Charley besar, saya akan mengatakan kepadanya bahwa sayalah yang pertama kali melihatnya setelah dilahirkan.”

Walaupun awalnya merasa jijik dan takut, Lauren menyebut hari kelahiran adiknya sesuatu yang pantas dikenang. “Saya akan mengingat hari itu seumur hidup. Dia adik terbaik yang pernah saya dapatkan,” katanya menambahkan.

Claire pun memuji keberanian anak sulungnya. “Dia membawa saya ke tempat tidur dan mencoba menenangkan saya. Saat kepala adiknya menyembul, ia baru menyadari saya benar-benar akan melahirkan.”

“Lauren lebih tenang di tengah kepanikan saya. Terima kasih Lauren.” Claire menambahkan.

Setelah pertolongan pertama oleh putri dan tetangganya, Claire Rotherham langsung dibawa ke rumah sakit dan dirawat semalam sebelum diperbolehkan pulang ke rumah.

Tanah di Trenggalek Bergerak dan Berdentum

Lokasi tanah bergerak dan berdentum. (int)

Sejak Januari 2011 lalu tanah di kawasan Trenggalek, Jawa Timur, bergerak dengan menimbulkan suara berdentum. Namun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung mengatakan, pergerakan tanah itu tidak berbahaya.

Ketika suara dentuman mulai terdengar pekan lalu, warga Trenggalek terhenyak dan sempat mencari-cari asal suara, namun tidak menemukannya. Mereka juga sempat khawatir, karena selain dentuman terdengar hingga di tujuh kecamatan, seiring dengan terdengarnya suara dentum, tanah juga seperti bergerak-gerak. Takut akan terjadi sesuatu, mereka melapor kepada aparat terkait, dan aparat menghubungi PVMBG.

Begitu menerima laporan, PVMBG menerjunkan tim dari Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah untuk melakukan penelitian. Tim yang terdiri dari lima orang itu memasang empat seismograf di Kecamatan Dongko, Kampak dan Bendungan, untuk memantau getaran yang terjadi. Hasilnya, seperti dikutip VIVAnews, Jumat (25/2/2011), Kepala Bidang Gempa Bumi dan Gerakan Tanah PVMBG Bandung, Gede Suantika, menjelaskan, suara dentuman disertai getaran itu terjadi karena dua sebab. Pertama, karena pengaruh gravitasi bumi. Kedua, akibat gaya tektonik bumi.

“Kedua sebab ini menimbulkan gerakan massa tanah yang cukup besar. Ditambah dengan kondisi curah hujan secara intensif, sehingga kemudian menimbulkan adanya gerakan tanah (blog) yang menghasilkan suara dan getaran,” imbuhnya.

Selain itu terjadi pula pergerakan kerak bumi di bagian atas akibat adanya dorongan massa tanah yang cukup besar dari dalam perut bumi. “Tidak apa-apa, itu tidak membahayakan,” lanjutnya.

Diuraikan, peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya dengan waktu bersamaan dan menyebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Dikatakan, dentuman disertai suara gemuruh yang terjadi di Trenggalek tersebut terdeteksi sejak awal Januari lalu. “Puncaknya terjadi sejak seminggu lalu. Dan, dengan gerakan yang kuat sekali,” lanjut Gede.

Dijelaskan, gerakan dalam perut bumi dengan tekanan kuat itu tidak hanya dirasakan Trenggalek, tapi juga meluas ke sejumlah wilayah di antaranya sampai ke Madiun, Ponorogo, Nganjuk dan sekitarnya.

Data yang ada di PVMBG Bandung, hal serupa pernah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Misalnya, tahun 2000-an terjadi di Irian Jaya, rekahan tanah juga terlihat di kawasan Danau Toba dan Pulau Samosir. Tahun 2003, terjadi di wilayah Lampung dan secara bersamaan juga terjadi di wilayah Yogjakarta.

“Saat ini tahun 2011, kembali terjadi di wilayah Jatim, Trenggalek, Madiun, Ponorogo dan Nganjuk. Tapi tidak usah panik, tidak apa-apa,” jelas Gede lagi.

Khadafi Tuding Al Qaida Dalangi Revolusi di Negaranya

Muammar Khadafi. (Vivanews)

Pemimpin Libya, Muammar Khadafi, menuding Osama bin Laden dan para pengikutnya di al-Qaida sebagai pihak yang menghasut pelaku gerakan revolusi untuk menjungkalkankannya dari kursi kepresidenan yang telah didudukinya selama 41 tahun. Tudingan itu dilontarkan Kamis (24/2/2011) waktu Libya.

“Bin Laden adalah musuh yang memanipulasi rakyat. Jangan mau dipengaruhi Bin Laden,” kata Khadafi dalam seruan melalui telepon kepada penduduk kota al-Zawiya, yang dipantau stasiun berita BBC. Kota itu tengah menjadi medan pertempuran sengit antara massa anti Khadafi dengan milisi bayaran dan sebagian pasukan keamanan yang masih loyal kepada kolonel, yang telah 41 tahun memerintah Libia tersebut.

“Jelas sudah bahwa isu (revolusi) ini digerakkan oleh al-Qaida. Para pemuda bersenjata, anak-anak kita sendiri, sudah terpengaruh oleh mereka yang menjadi buronan Amerika dan dunia Barat,” lanjut Khadafi. Dia melanjutkan bahwa kaum muda yang memprotes rezimnya itu juga tengah terpengaruh narkoba.

Belum ada tanggapan dari pimpinan jaringan al-Qaida. Namun pernyataan Khadafi itu mengundang kritik dari kalangan pengamat di Arab Saudi, negeri kelahiran Bin Laden.

Pemimpin berusia 68 tahun itu menegaskan tidak akan mundur, seperti yang dituntut para pemrotes. Dia mengatakan bahwa Libya tidak seperti Mesir dan Tunisia, yang telah menjungkalkan pemimpin masing-masing.

Ini merupakan kali kedua Khadafi berpidato secara langsung sejak pergolakan di Libya dimulai pada 15 Februari lalu.

Seperti diberitakan berbagai media, saat ini posisi Khadafi sudah mulai tersudut, karena para demonstran antipemerintah telah menguasai kota-kota besar di sekitar Tripoli, ibukota Libia.

Situasi demonstrasi di Libia. (int)

Hingga kemarin, setelah dua pekan berdemonstrasi untuk menuntut Khadafi mundur dari jabatannya, para demonstran antipemerintah itu telah menguasai kota-kota di sepanjang pesisir timur, dan bergerak ke Benghazi, kota terbesar kedua di Libia setelah Tropoli. Bahkan kota-kota di pesisir timur yang masih dikuasai Khadafi, yakni Derna dan Bayda, dipastikan akan segera dikuasai kaum oposisi itu. Bahkan para demonstran telah bersumpah akan merebut wilayah barat Libia, dan memerdekakan Tripoli yang berpenduduk 6 juta jiwa.

Kemarin, tentara pro Khadafi menembaki para demonstran di Kota Zawiya, sebuah kota penting di dekat pelabuhan dan penyulingan minyak yang terletak 50 km arah barat Tripoli. Milisi pendukung Khadafi juga menyerang bandara Misrata, kota terbesar ketiga di Libia, yang dikuasai demonstran sejak Rabu (23/2/2011).

Namun demikian, kekuatan Khadafi juga mulai melemah, karena satu demi satu orang yang semula berpihak kepadanya, membelot menjadi pendukung demonstran. Kamis (24/2/2011), bahkan dua pilot pesawat tempur yang seorang di antaranya satu suku dengan Khadafi, dengan sengaja terjun dari pesawatnya ketika diharuskan menggempur para demonstran dari udara, dan membiarkan kedua pesawat yang dikemudikannya jatuh di padang pasir.

Mereka yang membelot dari Khadafi di antaranya sepupu Khadafi sendiri, Ahmed Ghadaf al-Dam yang bekerja sebagai utusan Khadafi untuk urusan internasional. Dia hengkang ke Mesir karena tidak menyetujui sikap represif Khadafi dalam meredam demonstrasi.

Menteri Luar Negeri Italia, Franco Frattini menyebut, sedikitnya 1.000 orang tewas selama aksi demostrasi oposisi Libia yang berujung kerusuhan. Kondisi ini juga memaksa ribuan warga asing yang semula bermukim di negara itu, eksodus ke negaranya masing-masing. Pemerintah China saja terpaksa harus mengungsikan 4.500 pekerjanya dari negeri itu.

Kekerasan di Libia yang mengarah pada perang saudara ini membuat Dewan HAM PBB berniat menggelar rapat darurat, Jumat (25/2/2011), untuk membahas sanksi yang akan diberikan kepada Khadafi. Presiden AS Barack Obama mengatakan, bentrokan berdarah yang tengah terjadi di Libia merupakan sesuatu yang tak dapat diterima. Obama bahkan mempertimbangkan sejumlah opsi, termasuk pembekuan aset dan pelarangan memasuki negaranya bagi para pejabat Libia.

7 Diktator Sekutu AS Yang Dicampakkan Gedung Putih

Amerika Serikat (AS) agaknya menganut sistem ‘habis manis sepah dibuang‘. Pasalnya, situs Al-Jazeera Arab merilis sebuah artikel yang menuliskan daftar mantan sekutu diktator Gedung Putih yang dihargai ketika berkuasa, tetapi dibuang setelah dilengserkan dari kekuasaan di negaranya.

Seperti dikutip dari Konspirasi.com, Kamis (24/2/2011), artikel itu menyebutkan tujuh nama diktator bernasib malang tersebut. Inilah mereka ;

1. Mohammad Reza Pahlavi

Apa yang dialami mantan Shah Iran ini merupakan contoh yang paling nyata atas pengkhianatan AS terhadap para diktator yang semula merupakan sekutunya. Mantan presiden AS Jimmy Carter pernah menggambarkan Iran sebagai “sebuah pulau dengan stabilitas” di bawah Shah, namun setelah sang diktator ‘turun tahta’ pada 1979, AS bahkan menolaknya memasuki negaranya untuk melakukan perawatan karena menderita kanker.

2. Filipina Ferdinand Marcos

AS lah yang menopang diktator ini naik tahta sebagai presiden Philipina pada 1965, dan sebagai balasan atas ‘budi baik’ AS itu, Marcos menjadikan negaranya sebagai ‘wakil Amerika Serikat’ di Asia Tenggara. Tetapi ketika Marcos didera revolusi yang dilakukan rakyatnya, AS tidak menyelamatkannya, sehingga Marcos terguling dan digantikan Corazon Aquino.

3. Jafaar Nimeiri

Presiden Sudan ini digulingkan oleh rakyatnya melalui revolusi pada 1986. Namun ketika meminta suaka politik kepada AS, ditolak. Padahal Sudan di bawah pemerintahan Nimeiri diduga telah membantu Amerika menguburkan limbah nuklirnya di negara Afrika tersebut, serta membantu orang-orang Yahudi bermigrasi dari Ethiopia ke wilayah Palestina yang didudukinya.

4. Manuel Noriega

Mantan penguasa Panama ini dihancurkan sendiri oleh AS dengan dalih melakukan pencucian uang senilai US$ 3 juta dari perdagangan obat bius, sehingga pada 1989 AS menginvasi Panama dan menjadikan Noriega sebagai penjahat perang. Setelah ditahan sekian lama, Noriega diekstradisi ke Perancis karena pencucian uang, menurut AS, dilakukan di negara itu. Pada 2010, Noriega diadili pengadilan Perancis. Padahal Noriega lah yang membantu memperkuat kontrol Amerika atas negaranya dan Terusan Panama.

5. Pervez Musharraf

Presiden Pakistan ini sempat dikecam rakyatnya karena membela AS dalam memerangi apa yang disebut AS sebagai terorisme. Namun pada 2008, Presiden AS George W. Bush menanggalkan dukungannya terhadap sekutu setianya di kawasan Asia itu dengan mendukung oposisi yang tumbuh di Pakistan. Gejolak yang saat ini terjadi di Timur Tengah membuat sejumlah analis khawatir kalau Musyaraf akan senasib dengan Mubarak dan Ben Ali, yakni digulingkan rakyatnya melalui revolusi.

6. Tunisia Zine El Abidine Ben Ali

Berbagai sumber mengklaim, AS lah yang mengatur untuk mengakhiri pemerintahan diktator yang berkuasa di Tunisia selama 23 tahun ini, sehingga terjadilah revolusi yang dilakukan rakyat Tunisia sendiri. Ketika Tunisia sedang bergejolak, AS juga yang menyarankan Ben Ali agar mundur, sehingga pada 14 Januari 2011 Ben Ali meletakkan jabatannya dan meminta suaka politik kepada Arab Saudi yang juga negara sekutu AS.

7. Hosni Mubarak

Presiden Mesir ini terpaksa harus melepaskan jabatannya pada 11 Februari 2011 akibat demo selama 18 hari yang dilakukan rakyatnya. Mubarak juga sekutu AS. Selama berkuasa, dia mendukung kebijakan Washington, khususnya dalam hubungannya dengan Israel dan blokade atas Jalur Gaza. Namun ketika Mubarak dalam posisi genting, AS justru sibuk menyiapkan penggantinya, yakni Omar Sulaiman yang juga sekutu AS.

Menurut Al Jazeera, di masa lalu cukup banyak aksi demonstrasi di dunia Arab yang diwarnai pembakaran bendera Amerika serta patung presiden AS. Pada demonstrasi pro-demokrasi di jalan-jalan Kairo dan di tempat lain, memang tak ada referensi bahwa AS berada di balik aksi-aksi itu, namun beberapa analis menyebut kalau gejolak yang terjadi di Timur Tengah ini sebagai “Tengah Timur pasca-Amerika”, yang mengindikasikan bahwa pengaruh AS di kawasan itu mulai berkurang, dan kawasan itu kini dilanda ketidakpastian politik yang jauh lebih besar terkait bagaimana peran AS selanjutnya di sana.

Toufan Faisal, seorang aktivis demokrasi veteran di Yordania, mengatakan, mereka memang menghindari referensi yang terkait dengan AS sebagai model peran politik, karena takut mengasingkan pendukung potensial.

AS  telah memiliki momen  yang bagus di Timur Tengah. Apalagi ketika Obama mulai menjabat sebagai presiden negara itu pada 2009, Obama menjanjikan sebuah era baru dalam hubungan AS dengan dunia Muslim. Tetapi kegagalan pemerintah AS untuk mempertahankan proses perdamaian yang layak antara Israel-Palestina, atau untuk membujuk Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di atas lahan yang diklaim oleh Palestina, telah mengecewakan rakyat Timur Tengah. “Bahkan kini mereka tak yakin Obama memang dapat  membawa perubahan,” kata Rami Khouri, direktur Fares Institute of Public Policy and International Affairs di American University of Beirut.

Dunia Arab juga pernah berharap pada 2005, ketika Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice berpidato tentang demokrasi di kampus Universitas Amerika di Kairo yang hanya beberapa langkah dari pusat demonstrasi rakyat Mesir yang akhirnya membuat Mubarak meletakkan jabatan, yakni Tahrir Square. Dan harapan itu pun menguap tanpa bekas.

Masihkan mempercayai Amerika?

Castro Tuding AS Siap Terkam Libya

Mantan pemimpin Kuba, Fidel Castro, menilai bahwa gejolak di Libya bisa menjadi alasan bagi Amerika Serikat (AS) untuk melakukan invasi. Berbeda dengan Castro, sejumlah pemimpin sayap kiri di Amerika Latin justru bersikap hati-hati atas situasi di negara Afrika Utara itu.

Menurut kantor berita Associated Press, Selasa (22/2/2011), Castro kepada media pemerintah Kuba mengatakan bahwa AS akan menggunakan pasukan NATO untuk mengendalikan situasi di Libya. Dia menambahkan bahwa ini merupakan rencana jahat AS untuk menguasai ladang-ladang minyak di Libya.

“Pemerintah Amerika Serikat tidak peduli sama sekali pada perdamaian di Libya dan tidak akan segan-segan untuk memberikan perintah kepada NATO untuk menginvasi negara kaya tersebut, mungkin dalam hitungan jam atau hari,” ujar Castro.

Castro mengatakan bahwa masih terlalu cepat untuk mengkritik Khadafi. Dia menambahkan bahwa berita-berita yang beredar saat ini masih belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. “Kau dapat setuju atau tidak setuju terhadap Khadafi. Dunia telah dikuasai oleh berita, kita perlu menunggu waktu yang tepat untuk memastikan mana yang fakta dan mana yang bohong,” ujar Castro.

Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, mendukung usaha Khadafi untuk mempertahankan kekuasaannya. Dia bahkan telah secara langsung menyampaikan dukungan dan solidaritasnya kepada Khadafi melalui sambungan telepon.

“Ada penjarahan di pusat bisnis sekarang, ada penghancuran. Sangat kacau,” ujar Ortega. Dia mengatakan kepada Khadafi bahwa di saat seperti ini kesetiaan para negara-negara sekutu Libya tengah diuji.

Suasana mencekam di Tripoli. (int)

Presiden Bolivia, Evo Morales, tidak mendukung maupun mengkritik, hanya menyampaikan simpatinya terhadap banyaknya korban yang jatuh. Melalui pernyataannya, Bolivia menyatakan prihatin dan mendesak kedua pihak di Libya untuk mencari jalan damai.

Sementara itu, Presiden Venezuela, Hugo Chavez, memilih diam dan tidak berkomentar. AP mengatakan bahwa diamnya Chavez adalah pertanda bahwa dia ingin menjaga jarak dengan Libya setelah sebelumnya tersiar kabar Khadafi kabur ke Venezuela. Kabar tersebut terbukti tidak benar.

Khaddafi sendiri menuding AS dan Italia telah memberikan roket kepada para pemuda di kota Benghazi. Khaddafi menekankan bahwa para demonstran dan oposisi mendapat bantuan dari negara-negara asing.

IRNA melaporkan, hal itu dikemukakan Khaddafi dalam pidatonya di televisi, Selasa (22/2/2011) malam, seraya mengancam para demonstran dengan aksi kekerasan. Ancaman akan menggunakan aksi kekerasan itu dikemukakan Khaddafi di saat nyaris tidak ada lagi cara yang belum digunakannya dalam menumpas para demonstran. Kemarin, pesawat tempur Libya membom Tripoli.

Atas tudingan Khaddafi itu, Menteri Luar Negeri Italia, Franco Fratini, menyebut Khaddafi pembohong, serta menilai pernyataannya itu mengherankan sekaligus mengkhawatirkan.

Setelah pidato Khaddafi itu, Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengontak diktator Libya itu dan berdialog selama 20 menit. Seraya menolak klaim Khaddafi, Berlusconi juga menekankan pentingnya mencari solusi damai dalam mengakhiri krisis di negara yang tengah berubah menjadi medan pertempuran itu.

Dalam dialog itu, Khaddafi menyatakan bahwa kondisi di negaranya “baik” dan mengklaim bahwa kodisi sebenarnya adalah yang ditayangkan oleh televisi nasional Libya.

Demo rakyat Libya. (int)

Khaddafi dalam pidatonya mengimbau para pendukungnya untuk mengerahkan seluruh anggota keluarganya keluar ke jalan-jalan dan menyerang para demonstran. Diktator Libya itu juga mengancam akan mengerahkan pasukannya menggelar operasi “pembersihan” dari rumah ke rumah.

Selama sepekan aksi demo di Libya, dikabarkan sedikitnya 300 orang telah tewas, dan mayat mereka sempat berserakan di jalan-jalan karena para demonstran tak berani mengambilnya akibat banyaknya sniper dan tentara serta milisi pro Khaddafi yang dikerahkan untuk meredam demonstrasi yang menuntut Khaddafi mundur dari jabatannya.
(diolah dari berbagai sumber)

Khadafi Kobarkan Perang Terhadap Demonstran

Muammar Khadafi. (int)

Perang saudara agaknya tak dapat lagi dihindarkan di Libia. Pasalnya, melalui pidato yang disiarkan secara langsung oleh televisi setempat, Rabu (23/2/2011), Presiden Libia Muammar Khadafi menyerukan pendukungnya untuk menyerang demonstran antipemerintah.

Seperti dikutip dari Mionline, sambil berteriak dan memukulkan tangannya ke podium, Khadafi mengatakan kalau ia akan bertahan hingga titik darah penghabisan, dan menyerukan para pendukungnya agar melancarkan serangan terhadap demonstran antipemerintah.

“Kalian yang masih mencintai Khadafi…keluarlah dari rumah kalian dan penuhi jalan! Tinggalkan rumah kalian dan serang mereka!” seru Khadafi.

Pidato pemimpin Libia itu sekaligus merupakan isyarat agar para pendukungnya mengambil alih Ibu Kota Tripoli dan kota-kota Libia lainnya yang dikuasai demonstran antipemerintah. Setelah berlangsung satu pekan, demonstrasi antipemerintah yang mendapatkan dukungan dari beberapa unit militer berhasil menguasai mayoritas wilayah timur Libia, termasuk beberapa wilayah penghasil minyak.

Suara tembakan langsung terdengar di Tripoli pascapidato Khadafi tersebut. Televisi Libia menampilkan para pendukung Khadafi memenuhi Green Square sembari membawa gambar pemimpin Libia tersebut. Adapun di Benghazi, kota terbesar kedua Libia, warga yang menonton pidato Khadafi meleparkan sepatu mereka ke layar sebagai bentuk perlawanan.

Kondisi Libia yang kian tidak kondusif, membuat negara-negara dunia melalui sibuk mengevakuasi warganya yang terjebak di negara itu, baik melalui udara maupun laut. Ribuan orang bahkan dikabarkan terjebak di bandara serta stadion, menunggu giliran diungsikan pemerintah negara mereka.

“Bandara dipenuhi manusia. Anda tidak percaya jumlah orang yang ada di bandara Tripoli,” ujar Kathleen Burnett asal Baltimore, Ohio, saat turun dari pesawat milik masakapai penerbangan Austrian Airlines dari penerbangan dari Tripoli ke Wina, Rabu (23/2/2011).

Dua maskapai penerbangan British Airways dan Emirates memutuskan untuk membatalkan semua penerbangan ke Tripoli seiring munculnya berita bahwa jenazah demonstran kini memeuhi jalan-jalan Ibu Kota Libia tersebut.

Demonstrasi rakyat Libia. (int)

Pemerintah Inggris mengatakan telah mengirimkan kapal perang HMS Cumberland ke lepas pantai Libia untuk bersiap mengungsikan warga negara Inggris yang terjebak di negara tersebut. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga menyatakan telah mengirimkan sebuah pesawat terbang sewaan menuju Libia namun pesawat itu belum mendapatkan izin untuk mendarat.

Dua kapal feri asal Turki juga telah mendarat di Kota Benghazi untuk mengevakuasi sekitar 3 ribu warga Turki yang ada di kota tersebut. Turki mengirimkan feri tersebut karena pemerintah Libia menolak memberikan izin mendarat bagi pesawat terbang asal Turki.

Wakil Perdana Menteri Turki Cemil Cicek mengatakan kapal feri asal Turki itu bisa mengevakuasi sedikitnya 6 ribu orang per hari jika pemerintah Libia mengizinkan kedua kapal tersebut merapat di Benghazi.

Adapun, sekitar 5 ribu warga Mesir telah meninggalkan Libia melalui jalur darat sementara sekitar 10 ribu lainnya menunggu kesempatan untuk menyeberangi perbatasan Libia-Mesir.

Adapun pemerintah Serbia, Rusia, Belanda, dan Prancis mengaku telah mendapatkan izin dari pemerintah Libia untuk mengirimkan pesawat untuk mengevakuasi warga negara mereka.

Libya di Ambang Perang Saudara

Suasana mencekam melanda Libya dalam beberapa hari terakhir akibat aksi protes warga terhadap rezim Muammar Khadafi. Pasalnya, aksi itu tidak lagi sekadar teriakan dan baku hantam di jalan, melainkan sudah melibatkan muntahan peluru yang ditembakkan dari senapan dan pesawat tempur. .

Seperti dikutip VIVAnews dari berita Associated Press, Selasa (22/2/2011), situasi di Tripoli, ibukota Libya, sejak akhir pekan kemarin sudah menjadi medan tempur. Dari puncak-puncak gedung, sejumlah penembak jitu secara acak mencari mangsa ke arah kerumunan massa yang berdemonstrasi menentang Khadafi di Lapangan Hijau dan sekitarnya.

Menurut para pemrotes, mereka berhadapan dengan milisi pro Khadafi yang berkeliaran dengan senjata api di mobil bak terbuka. “Mereka berkendara seperti orang gila yang mencari seseorang untuk dibunuh. Ini benar-benar suasananya sudah kacau,” kata seorang pemrotes berusia 28 tahun.

“Tembak-menembak terdengar di ibukota sepanjang malam,” kata Adel Suleiman, seorang warga Yordania yang menjadi penasihat gubernur bank sentral Libya di Tripoli, Senin 21 Februari 2011.

Jumlah korban tewas dalam satu pekan terakhir pun belum bisa dipastkan. Namun sejumlah kelompok seperti Human Rights Watch yakin bahwa nyawa lebih dari seratus jiwa telah melayang sejak Libya bergolak.

Seorang warga bernama Mahmoud Shawkat mengaku melihat langsung seorang tetangganya ditembak di kepala selama protes di Lapangan Hijau. “Saya tidak yakin apakah masih hidup atau sudah mati,” kata Mahmoud, yang bergegas ke bandar udara untuk menyelamatkan diri.

Selain mengerahkan milisi bersenjata, rezim Khadafi juga memerintah militer untuk menumpas para demonstran. Menurut harian The Washington Post, sejumlah pesawat dan helikopter melontarkan tembakan dari langit ke arah para demonstran.

Namun, tidak semua personil militer mematuhi perintah dari rezim Khadafi. Dua orang kolonel malah melarikan pesawat jet Mirage ke Malta setelah diperintah untuk mengebom posisi-posisi massa demonstran di Kota Benghazi, pusat pergolakan yang telah berlangsung selama satu pekan. Kedua pilot itu tidak mau melaksanakan perintah kejam itu. Mereka justru lari ke luar negeri dan meminta perlindungan dari pemerintah Malta.

Putra Khadafi, Seif al-Islam, khawatir negaranya terancam perang saudara bila demonstrasi anti rezim ayahnya itu terus berlangsung. Kekhawatiran itu sangat beralasan.

Libya merupakan negara yang masih terpecah-pecah. Negeri di Afrika Utara itu masih menyimpan rivalitas lama antara suku di Tripoli dan Benghazi. Sistem kekuasan yang diterapkan Khadafi, sejak memimpin Libya pada 1969, adalah “Jamahiriya“” atau “aturan rakyat.”

Sistem kekuasaan ini sangat desentralistis dan dikelola oleh “komite-komite populer” melalui hirarki yang rumit. Sistem ini menandakan bahwa tidak ada institusi yang menjadi pusat pengambilan kekuasaan kecuali Khadafi, putra-putranya, dan pejabat-pejabat mereka.

Namun, saat rezim Khadafi sendiri tengah digugat, situasi di Libya pun rentan dilanda perang saudara. Menurut Lisa Anderson, pengamat dari American University di Kairo, rezim di Libya itu tidak seperti di Tunisia dan Mesir, yang berhasil dijungkalkan tanpa kontak senjata skala besar.

Menurut Anderson, situasi di Libya bisa lebih berbahaya. “Tidak seperti jatuhnya rezim di Tunisia dan Mesir, kejatuhan di Libya ini berpotensi mengarah kepada perang saudara,” kata Anderson.

Slandia Baru Diguncang Gempa, Sedikitnya 65 Orang Tewas

Gempa di Christcurch. (int)

Gempa dahsyat mengguncang Kota Christchurch, Selandia Baru, Selasa (22/2/2011) siang. Gempa berkekuatan 6,3 skala Ritcher (SR) itu menewaskan 65 orang dan puluhan lainnya terjebak di reruntuhan bangunan.

“Apa yang saya lihat adalah bencana berskala besar,” ujar Perdana Menteri Selandia Baru John Key yang langsung bertolak ke Christchurch sejam setelah gempa mengguncang. “Ini kemungkinan hari terkelam dalam sejarah Selandia Baru,” imbuhnya.

Key mengatakan, jumlah korban kemungkinan masih akan bertambah karena banyaknya orang yang tertimbun reruntuhan bangunan. Gempa ini merupakan kali kedua yang melanda kota berpenghuni 350 ribu jiwa tersebut dalam kurun waktu lima bulan. Gempa berkekuatan 6,3 skala richter itu berpusat lebih dekat ke pusat kota ketimbang gempa pertaman yang mengguncang Chirstchurch pada September 2010 yang tidak menyebabkan korban jiwa, meski berkekuatan 7,1 SR.

Menurut kantor berita Associated Press (AP), gempa yang terjadi pada siang hari itu mengguncang Christchurch saat banyak warga yang telah beraktifitas seusai jam istirahat. Walikota Christchurch, Bob Parker, menyatakan kotanya dalam keadaan darurat, dan meminta penduduk menjauhi pusat kota yang porak-poranda.

Hingga petang, proses evakuasi terhadap warga yang tertimbun reruntuhan masih dilakukan.

Awal April, Penggunaan Premium Dibatasi

Jika tidak ada halangan, kebijakan pemerintah tentang pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium akan mulai diberlakukan 1 April 2011. Karenanya, selama tiga bulan, hingga kebijakan diberlakukan, pemerintah akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Seperti dikutip dari VIVAnews, Senin (21/2/2011), dengan adanya kebijakan ini, maka pengguna mobil pribadi tak boleh lagi menggunakan BBM jenis ini, sedang mobil berpelat kuning atau angkutan umum, tetap diperbolehkani, meski dengan jumlah yang tak lagi sebebas saat ini.

Pemerintah pun berhitung, jika pembatasan tidak dilaksanakan sesuai jadwal, defisit anggaran diperkirakan menembus Rp3 triliun. Meski demikian, pemerintah juga harus berkejaran dengan waktu untuk menepati jadwal pembatasan premium itu.

Pemerintah masih akan menunggu hasil kajian tim independen pembatasan BBM yang diketuai mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal, Anggito Abimanyu.

“Kalau dalam kajian itu tingkat keberhasilannya tinggi, saya rasa dalam pembahasan dengan DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) akan berjalan baik,” kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Jakarta, belum lama ini.

Lantas, sejauh mana sosialisasi sudah dilakukan? Termasuk program penjatahan konsumsi premium bagi angkutan umum?

Akhir Februari ini, sebanyak 409 angkutan umum jurusan Senen-Kampung Melayu akan memulai uji coba pembatasan premium itu. Meski masih diperbolehkan menikmati BBM bersubsidi, hak angkutan umum untuk mengonsumsi premium bakal dibatasi.

Melalui uji coba itu, ratusan angkutan umum akan dipasangi stiker barcode subsidi premium. Angkutan umum yang akan diuji coba tersebut terdiri atas 268 unit mikrolet M01, 124 unit mikrolet M01A, dan 16 unit mikrolet M01G.

“Pemasangan stiker barcode terhadap angkutan umum Ibukota pada akhir Februari 2011. Angkutan umum tersebut akan diujicobakan dalam penerapan program pembatasan premium,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono.

Dia menjelaskan, kendaraan berpelat kuning yang biasa dipakai untuk angkutan umum itu nantinya hanya dibatasi satu kali pengisian premium dalam satu hari. Jika mengonsumsi lebih dari kuota premium yang ditetapkan, sopir angkutan umum harus membeli dengan harga non subsidi.

“Jatahnya jelas dalam satu hari satu kali mengisi BBM. Tetapi, saya belum tahu berapa liter yang dibatasi dalam satu kali pengisian tersebut,” tutur Pristono.

Selain itu, dia menambahkan, penggunaan stiker barcode tersebut untuk menghindari kecurangan pemilik kendaraan pribadi yang beralih menjadi pelat kuning, karena ingin mendapatkan jatah premium bersubsidi. Persyaratan menjadi angkutan umum adalah izin operasi harus diajukan oleh perusahaan dan bukan pribadi.

Selain itu, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) harus yang dikhususkan untuk angkutan umum dan memiliki izin KIR.

Sementara itu, pengujicobaan hanya berlaku di lima stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yaitu SPBU Jalan Jatinegara, Jalan Jatinegara Kecil, Jalan Matraman sebelah pom bensin Shell, Jalan Matraman sebelah Gramedia, dan Jalan Kramat Raya.

Namun, sejumlah sopir angkutan umum jenis mikrolet M-01 jurusan Senen-Kampung Melayu yang ditunjuk pemerintah sebagai angkutan pelat kuning yang akan melakukan uji coba pembatasan konsumsi BBM bersubsidi itu justru masih kebingungan.

Arsyad, pengemudi M-01, mengaku dirinya tidak mengetahui kapan dan bagaimana pelaksanaan pembatasan BBM bersubsidi bagi angkutan umum. Dia hanya mendapatkan surat bernomor 09/MKR/KLM/II/2011 dari Kolamas Jaya, yaitu koperasi angkutan umum tempat dirinya bernaung.

Dalam surat tersebut dijelaskan adanya pertemuan para pengelola angkutan umum dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 28 Januari 2011. Surat tersebut juga berisi penjelasan pemerintah yang akan melakukan uji coba subsidi bagi seluruh angkutan umum berpelat kuning.

“Saya hanya dapat surat ini (surat bernomor 09/MKR/KLM/II/2011 dari Kolamas Jaya) minggu lalu,” ujar Arsyad saat ditemui VIVAnews.com di Terminal Senen, Jakarta.

Arsyad mengakui, dirinya tidak akan menyetujui bila nantinya setiap angkutan kota akan dijatah BBM bersubsidi setiap harinya. “Kalau dijatah sehari 20 liter nggak akan cukup. Kasihan angkot yang sopirnya gantian beroperasi 24 jam, pasti kurang,” ujarnya.

Dia lalu mencontohkan angkot yang dikemudikannya terkadang menerima order sewa untuk hajatan, bahkan ke luar kota. Menurut Arsyad, jika angkot dibatasi mengisi premium hanya di SPBU tertentu, atau hanya dijatah beberapa liter BBM bersubsidi per hari, jumlah itu tidak akan cukup.

“Kalau ada sewa ke Jonggol saja sudah habis 20 liter. Nanti kalau mogok di jalan bagaimana?” kata Arsyad yang telah menjadi sopir angkutan umum sejak 1975.

Kepala Humas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Binsar Hutabarat, mengakui kebingungan para sopir tersebut dipicu kurangnya sosialisasi dari pihak pemerintah.

“Ya memang, minim sosialisasi. Nanti, kalau sudah diumumkan secara resmi tidak ada kebingungan lagi,” tuturnya saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Jumat 18 Februari 2011.

Terkait pembatasan premium yang banyak ditolak sejumlah sopir angkutan umum itu, Binsar mengatakan hal tersebut wajar, bila ada keputusan pemerintah yang menuai pro dan kontra. “Tapi, saya yakin, jika sudah diterapkan, mau tidak mau harus diterima dan biasanya orang akan menerima juga,” ujarnya.

Apabila uji coba tersebut berhasil, Pristono melanjutkan, pemerintah akan menerapkan cara yang lebih mutakhir yakni menggunakan Radio Frequency Identification (RFID). Penggunaan RFID itu dijadwalkan pada akhir Maret 2011.

“Jadi, kalau masuk ke SPBU nanti akan ada Radio Frequency Identification yang mendeteksi sudah isi bensin atau belum, jadi tidak bisa curang,” ungkapnya.

Selain itu, kelebihan alat ini bisa mendata jumlah angkutan umum. Sementara itu, alat-alatnya disiapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perhubungan, dengan penerapan dilakukan bertahap.

Data Militer Indonesia Dicuri

Tiga pencuri membobol kamar delegasi Indonesia yang mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Seoul, Korea Selatan, dan mencuri sejumlah data rahasia soal militer Indonesia. Demikian diberitakan The Korea Times, Minggu (20/2/2011).

Menurut Republika.co.id, Senin (21/2/2011), ketiga pencuri itu dapat masuk dengan leluasa karena kamar delegasi Indonesia di Hotel Lotte tidak dijaga. Total ada 50 delegasi Indonesia yang menginap di hotel tersebut.

Menurut polisi lokal, pencurian ini diduga terkait informasi jual beli senjata antara Indonesia-Korea Selatan yang sangat sensitif.

Delegasi Indonesia bertamu di Korsel sejak Selasa (15/2/2011). Selama tiga hari mereka bertemu dengan  Presiden Korsel Lee Myung-bak, pejabat pemerintah, dan pebisnis untuk kerjasama bilateral di bidang ekonomi dan militer.

Pencurian terjadi Rabu (16/2/2011), ketika aparat keamanan Indonesia mengawal delegasi berkeliling. Menurut polisi, ketiga pencuri diperkirakan dari ras Asia. Dua pria dan satu perempuan. Ketiganya membobol pintu kamar dan mengunduh file dari laptop seorang delegasi, menggunakan flashdisk.

Sayangnya, kamera keamanan hotel terlalu buram untuk mengidentifikasi siapa pencuri tersebut. Pihak Korea Times tidak mengetahui apakan pemerintah Indonesia akan mengajukan keluhan diplomatik terkait insiden ini.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan iadanya insiden ini, namun demikian Juru Bicara Kemlu Michael Tene, mengatakan, pengusutan kasus itu oleh kepolisian Korsel tidak berlanjut lantaran korban yang pejabat eselon III, memilih tidak meneruskan.

“Pihak KBRI membantu melapor ke kepolisian. Namun, karena laptop yang dicuri itu akhirnya dikembalikan lewat keamanan hotel, korban memilih tidak melanjutkan kasusnya. Karena itu, polisi juga tidak meneruskan proses (penyelidikan). Soal apakah ada data rahasia yang dicuri, kami belum dapat laporan soal itu,” papar Michael.

Hatta Rajasa dan rombongan ke Korsel untuk bertemu Presiden Korsel Lee Myung-bak dan membahas perluasan kerja sama ekonomi dan militer, termasuk rencana Korsel menjual pesawat jet tempur latih T-50 Golden Eagle kepada Indonesia. Delegasi berjumlah 50 orang itu tiba di Korsel Selasa (15/2/2011). Dari data Defense Acquisition Program Administration (DAPA), diketahui Indonesia berencana membeli 16 jet tempur latih. Selain Korsel, terdapat kandidat lain, yaitu Rusia dengan Yak-130 buatannya dan Ceko yang memproduksi L-159B.

« Older entries