Untuk Gempur Libya, AS Telah Habiskan 4,7 Triliun

Amerika Serikat (AS) telah menghabiskan biaya sebesar US$ 550 juta (sekitar Rp. 4,7triliun) untuk mendukung operasi militer pasukan Koalisi atas Libya dalam sepuluh hari terakhir. Anggaran itu diperkirakan terus bertambah sekitar US$ 40 juta untuk beberapa pekan mendatang.

Perhitungan itu diungkapkan Departemen Pertahanan AS (Pentagon), seperti dikutip VIVANews.com dari harian The Straits Times, Rabu (30/3/2011). Menurut Pentagon, selama 19 hingga 28 Maret, militer AS menghabiskan lebih dari 60 persen anggaran sebesar itu untuk persenjataan, seperti rudal dan bom. Sisanya untuk membiayai pengiriman personel dan keperluan logistik, di antaranya bahan bakar untuk pesawat dan kapal perang.

Menurut Pentagon, 192 dari 199 rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan ke target-target strategis milik rezim Muammar Khadafi di Libya sejak serangan pertama 19 Maret 2011 lalu berasal dari militer AS, sedangkan sisanya dilakukan Inggris. Panglima militer AS untuk misi NATO, Laksamana James Stavridis, kepada DPR mengungkapkan bahwa satu rudal itu berharga sekitar US$1,5 juta.

Juru bicara Pentagon, Kathleen Kesler, mengaku pihaknya tidak bisa memastikan berapa banyak lagi anggaran yang harus dibutuhkan untuk kampanye militer di Libya. Namun, dia memperkirakan Pentagon akan perlu dana tambahan US$40 juta dalam tiga pekan ke depan.

Saat ini, misi militer Koalisi ke Libya diambilalih Organisasi Pertahanan Atlantik Utara, NATO. Namun, AS tetap akan berperan dalam aksi militer itu, mengingat AS juga merupakan anggota NATO.

Jutaan Ulat Bulu Serang Warga Probolinggo

Wabah ulat bulu menyerang warga tujuh desa di Probolinggo, Jawa Timur. Tak hanya ribuan, jutaan ulat bulu yang membuat gatal bergelantungan di pepohonan, dan terancam masuk ke rumah-rumah warga.

“Tidur saya tidak tenang, jumlah ulat terlalu banyak, tidak karuan,” kata salah satu warga Desa Clarak yang diserang ulat bulu, seperti dikutip VIVAnews.com dari ditayangkan tvOne, Rabu (30/3/2011). Ditambahkan dia, kegiatan warga sehari-hari juga berkurang drastis, mereka sibuk membersihkan ulat-ulat itu.

Bagaimana cara menanggulangi wabah ulat bulu yang membuat bulu kuduk merinding ini?

Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur, Wibowo Eko Putro mengungkapkan, pihaknya terus bahu membahu, melibatkan masyarakat menangani wabah ulat bulu itu. Di antaranya, menyemprotkan pestisida dan memangkas pohon-pohon yang diserang ulat.

“Tanamannya tidak mati, untuk mengurangi populasinya selain dilakukan penyemprotan juga harus dilakukan pemangkasan dan pohonnya bisa semi kembali,” kata Wibowo Eko Putro.

Untuk melokalisasi wabah ulat bulu, tidak hanya Probolinggo, alat pestisida juga dikirim ke empat daerah lain di Jawa Timur. “Untuk yang di Probolinggo distribusi alat penyemprot dan pestisida telah dilakukan sejak Februari lalu,” lanjut Eko.

Sementara, jutaan ulat bulu bisa membuat gatal itu terus meluas di sejumlah wilayah. Jika sebelumnya di tiga kecamatan yakni, Leces, Bantaran dan Tegal Siwalan. Saat ini meluas hingga di Kecamatan Wonomerto dan Sumberasih.

Wibowo menguraikan, untuk menanggulangi wabah itu ada ribuan batang pohon yang harus dipangkas. Diantaranya, sebanyak 2.067 pohon di Kecamatan Leces, 3.464 pohon di Kecamatan Tegal Siwalan, 1.640 pohon di Kecamatan Bantaran dan 770 pohon di Kecamatan Sumberasih.

Selebihnya, Eko minta lima daerah penghasil mangga di Jatim, Probolinggo, Pasuruan, Situbondo, Bondowoso dan Gresik mewaspadai hama tersebut. Eko menjelaskan, di Probolinggo memang sering ada serangan ulat. Namun, kali ini terparah sepanjang sejarah.

Terkait itu Dinas Pertanian telah menerjunkan tim pengamat hama dan penyakit, serta pengendali organisme tumbuhan untuk menyelidiki dan mengantisipasi persebaran ulat bulu ke wilayah lain.

Lanjut Eko, dari sisi akademis, ulat bulu menyerang karena mereka memerlukan tempat untuk metamorfosis. Mengapa pohon mangga jadi sasaran? Menurut dia, pohon mangga memiliki kelembaban yang cocok, yang disukai ulat saat spesies itu berubah jadi kepompong.

Umar Patek dan Al Qaeda Rancang Serangan Teror Baru

Umar Patek. (int)

Umar Patek, salah satu dedengkot teroris yang diduga sebagai dalang pengeboman Sari Club dan Paddy’s Bar di Kuta, Bali, pada 2002, ditengarai tengah menyusun serangan baru untuk merayakan 10 tahun runtuhnya World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat (AS, akibat serangan pada 11 September 2001. Namun, pemuda keturunan Arab-Jawa itu dikabarkan telah ditangkap di Pakistan.

Seperti dikutip Okezone.com, Rabu (30/3/2011), Kantor Berita AS, Associated Press (AP) maupun media-media di luar negeri seperti theaustralian.com.au, foxnewsinsider.com, dan therealtimer.com, Rabu (29/3/2011), ramai membicarakan tentang penangkapan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang lahir pada 1970 itu. Mereka menyebut, Umar Patek yang memiliki nama lain Umar Kecil, Umar (Arab), Pa’tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky itu ditangkap di Pakistan pada awal 2011 ini. Mereka bahkan menyebut, Umar Patek ditangkap berkat informasi dari pejabat intelijen Indonesia dan Filipina.

Namun demikian, media-media itu tidak menjelaskan apa saja aktifitas Umar Patek selama di Pakistan, namun menduga tengah merencanakan serangan baru yang lebih hebat dengan para pemimpin tertinggi Al-Qaeda untuk memperingati 10 tahun serangan terhadap WTC.

Bom Bali I. (int)

Umar Patek disinyalir ikut berada di balik pengeboman terhadap Sari Club dan Paddy’s Bar, yang kemudian dikenal dengan sebutan Bom Bali I, bersama Noor Din M Top, DR. Azahari, Imam Samudera, Amrozi, Ali Gufron alias Mukhlas, Dulmatin, dan lain-lain, yang menewaskan saedikitnya 202 orang.

Noordin M Top, DR. Azahari tewas pada November 2005 ketika rumah tempatnya bersembunyi di Jalan Flamboyan, Malang, diserbu petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri, sedang Noordin M Top tewas ditembak petugas Densus 88 ketika rumah kontrakan tempatnya bersembunyi di Temanggung, Jawa Tengah, pada Agustus 2009.

Imam Samudera, Amrozi dan Ali Gufron telah dieksekusi pada November 2008, sementara Dulmatin tewas akibat ditembak pasukan Densus 88 Antiteror pada 9 Maret 2010, ketika tempat persembunyiannya di kawasan Pamulang, Tangerang, digerebek.

Umar Patek termasuk anggota Jemaah Islamiyah yang licin. Setelah kasus Bom Bali I, dia dikabarkan melarikan diri ke Pandeglang, Banten, lalu ke Filipina. Di negeri Imelda Marcos tersebut, Patek yang mempunyai tinggi 166 cm dan berat 60 kg, dikabarkan melatih kelompok pemberontak Abu Sayyap.

Karena sepak terjang dan kelihaiannya melarikan diri, pemerintah Amerika Serikat, Australia, dan Indonesia mengiming-imingi masyarakat dunia sebesar 1 juta US Dolar bagi siapapun yang dapat menangkapnya. Sebenarnya, pada 14 September tahun 2006 ketika terjadi pertempuran antara pemerintah Filipina dengan Abu Sayyap di Provinsi Sulu, Filipina, Patek sempat dikabarkan ikut tewas, namun ternyata dia masih hidup dan kini dikabarkan ditangkap di Pakistan.

AP menyebut, penangkapan Umar Patek bisa menjadi indikator bagaimana Presiden AS Barack Obama menangani para tersangka teroris. Tapi sayangnya, lagi-lagi pihak berwenang di sana masih enggan berkomentar soal kasus ini. Bahkan pihak Polri, seperti diakui Kanpermas Mabes Polri Ketut Untung Yoga dan dikutip Okezone, mengaku belum mengetahui soal penangkapan Umar Patek ini.

“Saya belum tahu kalau Umar Patek sudah tertangkap di Pakistan,” katanya.

Purnawirawan Jenderal Berniat Kudeta SBY

Media luar negeri kembali bikin geger Tanah Air. Pasalnya, setelah The Age dan Sydney Morning Herald menulis tentang penyalahpenggunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kini Al Jazeera, media berbasis di Qatar, merilsi berita ekslusif tentang ‘purnawirawan jenderal senior‘ yang secara rahasia mendukung kelompok Islam garis keras guna melengserkan Presiden.

Seperti dikutip dari VIVAnews, Rabu (23/3/2011), dalam laporan itu Al Jazeera bahkan melengkapi datanya yang cukup rinci, termasuk tindakan sang purnawirawan yang merancang aksi penyerangan oleh 1.500 orang di Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah. Al Jazeera yakin penyerangan ini sistematis.

“Jenderal ini menggunakan grup garis keras untuk menggulingkan Presiden Yudhoyono, karena mereka menganggap SBY terlalu lemah dan terlalu reformis,” demikian laporan koresponden Al Jazeera, Step Vassen dalam rekaman Al Jazeera yang ditayangkan Selasa (22/3/2011) malam.

Dalam laporannya itu, Al Jazeera mewawancarai beberapa orang termasuk Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (GARIS) Haji Chep Hernawan.

Para pensiunan jenderal sudah muak dengan SBY. Mereka juga menganggap SBY gagal. Karena itu, para purnawirawan ini mengangkat isu lain seperti pelarangan Ahmadiyah,” kata dia. Ditambahkan Chep, para mantan jenderal memberi dukungan, teruskan jihad.

Juga seorang purnawirawan yang mengaku mendukung aksi revolusi. Namun, kata dia, “revolusi harus berjalan damai.”

Bagaimana tanggapan pemerintah?

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengaku belum mendengar soal rencana kudeta SBY. “Tidak ada itu, dan tidak pernah boleh ada di Indonesia. Jadi tidak pernah kita mendengar ada rencana itu. Tidak pernah ada laporan yang masuk ke kita katanya kudeta dan sebagainya itu,” kata Purnomo usai mengikuti pembukaan acara The Jakarta International Defense Dialogue (JIDD), di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 23 Maret 2011.

“Itu tidak betul karena menghadapi proses reformasi seperti ini melihat jernih permasalahan. Jadi tidak bisa digebyah-uyah seperti itu. Tidak betul itu.”

Ditanya soal sikap pemerintah, Purnomo mengatakan, pemerintah punya perangkat yang bisa memantau perkembangan di lapangan. “Dan kita juga tahu persis seberapa besar itu,” kata dia. “Ya, kalaupun ada (kudeta), akan kita hadapi.”

Apakah perlu pemerintah menindaklanjuti pemberitaan Al Jazeera? “Mereka kan sudah jelas menyampaikannya seperti Wikileaks,” jawab Purnomo.

Pemerintah akan memberikan klarifikasi? “Saya kira kalau kita melakukan klarifikasi ya bahaya sekali. Kan kita punya data punya informasi. Dephan itu punya direktur intelijen, ada BIN, ada BAIS TNI, ada mata dan telinga kita.”

Pilot Pesawat Jet Tempur Tewaskan Putra Khadaffi

Kondisi Libia yang kian memanas akibat aksi demonstrasi oposisi yang didukung Amerika dan sekutu-sekutunya, yakni Inggris, Perancis, Italia, dan Kanada mulai memakan korban di kalangan keluarga Presiden Libia Muammar Khadafi. Pasalnya, putra keenam presiden yang telah berkuasa selama 42 tahun ini, Khamis Khadaffi, tewas setelah barak yang dihuninya diserang pilot Libia yang membelot.

Seperti dikutip VIVAnews dari kantor berita Sydney Morning Herald, Selasa (22/3/2011), Khamis tewas pada Sabtu (19/3/2011) malam lalu, namun kabar kematiannya baru diperoleh pada Selasa ini.

Khamis yang berusia 27 tahun tewas di barak militernya di komplek Bab al-Aziziya, Tripoli, setelah sebuah pesawat jet tempur menabrakkan diri ke barak tersebut pada Selasa, 15 Maret 2011 . Pilot pesawat itu menolak untuk menyerang warga sipil dan melakukan aksi bunuh diri dengan menyerang pasukan Khamis.

Setelah penyerangan tersebut, Khamis yang mengalami luka bakar parah langsung dilarikan ke rumah sakit di Tripoli. Akhirnya, pada Sabtu, Khamis menghembuskan nafas terakhirnya.

Khamis merupakan lulusan akademi militer Tripoli dan akademi militer di Frunze, Moskow, Rusia. Dia adalah panglima tempur brigade penggempur demonstran di Libya. Pasukannya yang beranggotakan 1.000 orang dinamakan Brigade Khamis. Pasukan ini adalah pasukan yang paling ditakuti oleh para pemberontak.

Brigade Khamis bertanggung jawab atas kematian puluhan warga sipil pada gempuran terhadap pemberontak di berbagai kota di negara tersebut.

Pemerintah Libya, seperti dilansir Courier Mail, membantah kematian Khamis adalah akibat serangan bunuh diri. Mereka mengatakan Khamis tewas setelah baraknya dibombardir oleh tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Kekacauan di Libia akibat perang. (int)

Sejak Sabtu (19/3/2011), pasukan sekutu yang dipimpin Amerika Serikat (AS) dan terdiri dari tentara negara itu, Inggris, Perancis, Italia, dan Kanada, menerjunkan diri dalam kancah kekisruhan politik di Libia akibat aksi oposisi yang terus menerus berdemo untuk menuntut Khadaffi mundur dari jabatannya. Oposisi bahkan kemudian merebut kota-kota di bagian timur Libia dan terus merangsek menuju Tripoli. Namun pasukan Khadaffi berhasil memukul mundur oposisi dan merebut kembali kota-kota itu, di antaranya kota Benghazi, kota kedua terbesar di Libia setelah Tripoli.

Posisi opisisi yang terdesak membuat AS dan sekutu-sekutunya tak senang. Dengan dalih untuk melindungi rakyat Libia dan hak para oposisi, AS, Inggris, dan Perancis berhasil membuat Dewan Kemanan (DK) PBB mengeluarkan zona pelarangan terbang di atas udara pesisir Libia dan sekitar Benghazi, dan mulai Sabtu (19/3/2011) menggempur lokasi-lokasi penting di Libia untuk melumpuhkan kekuatan Khadaffi, namun mengakibatkan sedikitnya 50 orang tewas.

Menurut kantor berita Associated Press (AP), pada Senin malam waktu Libia (Senin dinihari WIB) pesawat tempur dan rudal jelajah pasukan Koalisi menggempur fasilitas pertahanan udara dan militer yang digunakan rezim Khadafi, sehingga sejak serangan mulai dilakukan pada Sabtu, menurut sumber AP, pasukan Koalisi telah melumpuhkan lebih dari 50 persen kekuatan udara Khadafi. Pasukan itu bahkan berencana memperluas jangkauan zona larangan terbang hingga di seluruh Libia.

Namun demikian Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mengaku, Presiden Barack Obama menegaskan, misi Koalisi bukanlah menyingkirkan Khadafi, melainkan menerapkan zona larangan terbang, sesuai dengan amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB 1973 demi melindungi rakyat Libya dari serangan udara rezim Khadafi.

“Kami tetap mengacu pada mandat itu,” kata Obama, yang tengah berkunjung ke Cile. Namun, menurut pejabat militer AS, pasukan Koalisi juga akan bertindak bila pasukan darat Khadafi melakukan serangan atas pemberontak.

Di tengah kunjungan ke Rusia, Gates mengatakan, salah besar bila dikatakan misi pasukan Koalisi adalah menembak Khadafi. “Menurut saya, jelas bagi semua pihak di Libya bahwa situasi akan lebih baik bila tanpa Khadafi. Masalah itu hanya bisa diputuskan rakyat Libya sendiri,” kata Gates.

Menurut Gates, situasi yang terjadi dalam beberapa hari terakhir seharusnya bisa dimanfaatkan rakyat Libia yang memberontak untuk segera menggulingkan rezim Khadafi, yang telah berkuasa melalui kudeta militer pada 1969.

AS juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mengirim pasukan darat ke Libia dan tidak juga mengirim bantuan persenjataan ke pihak pemberontak.

Setelah tiga hari menggempur Libia, jumlah negara yang bergabung dalam pasukan Koalisi bertambah dua negara, yakni Belgia dan Qatar.

Sebelumnya, sejumlah pemimpin dunia, di antaranya Mantan pemimpin Kuba Fidel Castro, menuding AS berada di balik aksi oposisi dengan tujuan untuk menginvasi negara itu dan menguasai minyaknya. Bahkan Menteri Luar Negeri Libia, Musa Kusa, tegas menuding kalau negara-negara besar Barat berusaha untuk memecah negaranya demi mancapai tujuan tertentu. Tudingan itu agaknya tidak salah karena terbukti AS memang mendorong oposisi untuk menggulingkan Khadaffi dan menggunakan DK PBB untuk melumpuhkan kekuatan presiden yang telah berkuasa selama 42 tahun itu.

Video Seks Pria Mirip Anwar Ibrahim Gemparkan Malaysia

Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, kembali menjadi berita besar di negeri jiran. Pasalnya, jika beberapa tahun lalu oleh mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad dia dituduh telah melakukan sodomi, kini dia diberitakan melakukan hubungan seks dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) dari China. Bahkan videonya beredar kemana-mana. Anwar membantah keras bahwa pria dalam rekaman itu adalah dirinya.

Seperti dikutip VIVAnews dari Straitstimes.com, Selasa (22/3/2011), video itu berdurasi sekitar 30 menit, direkam pada 21 Februari 2011, dan ditemukan di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia.

Video ini terungkap ketika seorang pria yang hanya menyebut namanya sebagai ‘Datuk T’ mengajak beberapa wartawan, secara sendiri-sendiri, ke sebuah kamar hotel. Di situ, para jurnalis itu kemudian diperlihatkan beberapa cuplikan dari video seks itu.

Datuk T minta wartawan untuk menonton dahulu cuplikan video itu sebelum mengirimkan salinan video itu ke Anwar dan istrinya “untuk mengindentifikasi orang di video itu” seminggu setelah hari itu. Datuk T menyatakan, jika orang di video itu adalah memang Anwar Ibrahim, “maka Anwar dan istrinya harus mundur dari politik.”

Datuk T menyatakan Anwar jelas bukanlah “tipe orang yang taat beribadah, punya moral dan integritas tinggi seperti digambarkan selama ini, dan karena itu tidak pantas menjadi seorang pemimpin.” Datuk T mengancam jika Anwar dan istrinya tidak mundur dari politik, “Saya akan meminta sejumlah LSM untuk mendirikan komisi independen untuk menyelidiki dan meminta pakar forensik untuk meneliti keaslian rekaman itu.”

Lantas, bagaimana Datuk T bisa menemukan video gawat itu?

Dia mengaku menemukannya secara tak sengaja setelah dia diminta Anwar untuk mencarikan arlojinya di kamar hotel di mana adegan mesum itu berlangsung.

Anwar membantah

Anwar Ibrahim yang kini masih menjalani sidang pengadilan kasus tuduhan sodomi, membantah keras dialah yang terekam dalam video berkategori xxx itu. Dia menegaskan, itu merupakan serangan yang sangat keji terhadap dia dan keluarganya.

“Saya dengan tegas membantah itu,” kata Anwar seperti dilansir Straitstimes, 22 Maret 2011.

Menurut Anwar, pria di video itu memiliki perut yang lebih gendut darinya. “Coba lihat, perutnya lebih besar dari saya,” kata Anwar dalam jumpa pers, di mana dia didampingi istrinya, Datuk Seri Wan Azizah Wan Ismail, dan sejumlah pemimpin oposisi lainnya.

Anwar sendiri mengaku belum pernah menonton video itu. Pada saat video direkam, yang disebut tanggal 21 Februari, Anwar mengaku sedang berada di rumah bersama istri, staf, anak, dan cucu-cucunya.

Cicit Soeharto Ditangkap Karena Narkoba

Putri dan ayahnya. (int)

Direktorat Narkoba Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap Putri Aryanti Haryowibowo, cicit mantan Presiden Soeharto, pada Jumat (18 /3/2011) dengan barang bukti (BB) shabu sebanyak 0,8 gram.

Seperti dikutip dari VIVANews, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol. Anjan Pramuka Putra, Minggu (20/3/2011) menjelaskan, Putri yang berusia 22 tahun itu ditangkap di salah satu kamar Hotel Maharani, Jakarta Selatan, dengan BB shabu 0,8 gram. Dari situ polisi melakukan mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap keterlibatan tersangka lainnya, dan berhasil membekuk pengedarnya dengan barang bukti sebanyak 20 gram.

Selain menangkap cicit mantan presiden Soeharto itu, polisi juga menahan seorang tersangka yang diduga perwira polisi berinisial SE. Perwira yang bertugas di Mabes Polri ini ada bersama Putri di Hotel Maharani saat digerebek petugas.

Seorang narasumber di kepolisian mengatakan, putri Ari Sigit Soeharto itu ditangkap bersama empat tersangka lainnya. Salah satunya adalah perwira polisi tersebut. Jadi, operasi yang digelar pada Jumat dini hari telah menangkap lima tersangka.

Kuasa hukum Putri, Sandy Arifin, saat dikonfirmasi membantah keras bahwa kliennya adalah pemilik narkoba jenis shabu yang jumlahnya 0,8 gram itu. Barang itu, kata Sandy, “Bukan barang milik Putri.”

Penangkapan sejumlah orang di Hotel Maharani itu, katanya, tidak ada kaitannya dengan Putri. Cicit Mantan Presiden Soeharto kebetulan saja ada di situ. Namun, Sandy membenarkan bahwa Putri memang ditangkap saat berada di Hotel Maharani, Jakarta Selatan, bersama empat orang lainnya.

Saat ditanya, apakah Putri sudah ditetapkan sebagai tersangka, Sandy menolak untuk berkomentar. “Sejauh ini masih dalam proses penyedikan, kami tidak mau mendahului polisi. Sekarang Putri masih diperiksa dari Jumat malam lalu,” ujarnya.

Shabu Rp. 14 miliar

Berselang dua hari setelah menangkap Putri, Direktorat IV Narkoba Mabes Polri menggerebek sebuah bengkel yang dijadikan tempat penyimpanan narkoba. Dari tempat itu, polisi menyita shabu-shabu senilai Rp. 14 miliar.

Penggerebekan dengan mengerahkan pasukan Brimob itu dilakukan di Kompleks Wisma Harapan, Jati Uwung, Tangerang, pada Minggu dini hari, 20 Maret 2011. Direktur IV Narkoba Mabes Polri, Brigadir Jenderal Arman Depari, menjelaskan bahwa selain shabu-shabu seberat 40 kilogram, polisi juga menyita ribuan butir happy five atau obat penenang di lokasi itu.

Penangkapan itu dilakukan setelah polisi mengejar sindikat narkoba yang diduga kuat dikendalikan seorang bandar besar berinisial FE, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Salemba, Jakarta Pusat. Kini tersangka FE, sudah diamankan petugas.

“Empat tersangka kami amankan. Narkoba itu ditemukan dari lantai dua bengkel itu. Pengejaran sindikat ini dilakukan sejak satu bulan lalu, mulai dari Aceh, Lampung, hingga ke Jakarta,” ujar Arman Depari.

Dari hasil pemeriksaan awal, diketahui bahwa pelaku merupakan pemain lama yang bekerjasama dengan sindikat narkoba dari negara Malaysia. Mereka lolos dari penangkapan saat penyergapan di Medan dan Jakarta.

Hingga kini, bengkel yang dijadikan tempat penyimpanan narkoba itu masih dijaga petugas. Ketua RT setempat, bersama warga juga sudah diperlihatkan sejumlah barang bukti itu. “Kami akan mengembangkan kasus ini dengan jaringan narkoba internasional,” ujar Arman Depari.

Jepang naikkan Status Bahaya Nuklir ke Level 5

Pasca ledakan reaktor nuklir Jepang. (int)

Pemerintah Jepang menaikkan level bahaya radiasi Nuklir ke level lima akibat rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Prefektur Fukushima Daiichi. Level yang sama pernah terjadi dalam kecelakaan Three Mile Island pada 1979.

Seperti dikutip VIVAnews dari NHK, Sabtu (19/3/2011), Badan Keselamatan Industri Nuklir Jepang telah mengevaluasi tingkat parahnya bencana dan menaikkan satu tingkat skala radiasi ke level 5 menurut International Nuclear and Radiological Event Scale (INES).

Badan Keselamatan Industri Nuklir mengatakan bahwa alasan menaikkan level ini karena lebih dari 3 persen dari bahan bakar nuklir telah rusak dan bahan radioaktif bocor dari pabrik. Level 5 merupakan yang tertinggi ketiga dari level 8 skala maksimal dalam INES dan yang terburuk untuk kecelakaan nuklir yang pernah terjadi di Jepang selama ini.

Menurut website KBRI Tokyo, para ahli nuklir menggambarkan skala 5 terjadi akibat lelehnya bahan bakar di teras reaktor. Sebelumnya kecelakaan reaktor di Fukushima Unit 1 sampai 4 termasuk dalam skala 4 dalam INES, atau lingkup kecelakaan masih berada di sekitar PLTN Fukushima. Kecelakaan terparah pada kejadian Chernobyl yang masuk dalam skala 7.

Hingga kini, pemerintah Jepang masih terus berupaya mengungsikan warga yang bermukim hingga jarak 20 km dari posisi reaktor berada, dan melarang penduduk yang bermukim hingga jarak 30 km dari reaktor agar tidak keluar rumah, menutup pintu dan jendela, dan tidak menjemur pakaian di luar rumah. Jika pun mereka terpaksa harus keluar, mereka wajib mengenakan masker dan baju pelindung untuk mencegah paparan radiokatif nuklir.

Belum ada data pasti berapa jumlah korban yang telah terpapar radioaktif nuklir tersebut, namun pada 13 Maret 2011 lalu, jumlah korban tercatat sebanyak 160 orang. Pemerintah Jepang sendiri, Jumat (18/3/2011), mengaku kewalahan menghadapi masalah kebocoran nuklir ini, dan meminta negara lain, termasuk Amerika, untuk membantunya.

Kian tingginya potensi bahaya akubat kebocoran reaktor nuklir Fukushima membuat sejumlah negara seperti berlomba dengan waktu untuk mengevakuasi warganya yang masih berada di Negeri Sakura. Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Taiwan, dan Selandia Baru termasuk di antara negara-negara yang mengimbau warganya untuk segera meninggalkan negeri itu. Satu pekan setelah gempa bumi dan tsunami mengguncang Jepang, AS dan Inggris menyewa beberapa pesawat untuk mengevakuasi warga mereka di Tokyo dan sekitarnya.

Berikut data tentang level bahaya nuklir beserta contoh kasusnya. Data didapat dari situs badan atom internasional (IAEA).

Level 1 : anomali
Paparan radiasi berada di atas ambang batas. Terdapat masalah kecil dengan komponen pengamanan dan berdampak minimal. Kasus ini, misalnya, terjadi ketika ada pelanggaran operasi fasilitas nuklir.

Level 2 : insiden
Paparan radiasi ke publik mencapai 10 mSv. Tingkat radiasi di daerah operasi lebih dari 50 mSv. Terdapat kegagalan signifikan terkait ketentuan keselamatan namun tidak ada konsekuensi. Kasus dengan level ini pernah terjadi di Atucha, Argentina, pada 2005. Kala itu pekerja di reaktor nuklir terpapar radiasi yang melebihi ambang batas. Juga terjadi di Cadarache, Prancis, pada 1993, ketika kontaminasi radioaktif menyebar di lingkungan sekitar tanpa sengaja.

Bencana kecelakaan PLTN level 2 juga terjadi di Forsmark, Swedia, pada 2006 saat fungsi keamanan rusak sehingga mengakibatkan kegagalan di sistem penyuplai tenaga darurat di PLTN.

Level 3 : insiden serius
Paparan radiasi sepuluh kali dari batas aman pekerja. Tidak mematikan, namun memberikan dampak kesehatan. Kasus dengan level ini terjadi di Sellafield, Inggris, pada 2005. Kala itu ada kebocoran material radioaktif dalam jumlah besar di dalam instalasi. Terjadi juga di Vandellos, Spanyol, pada 1989. Di tahun itu ada kecelakaan yang diakibatkan oleh kebakaran, sehingga mengakibatkan hilangnya sistem keamanan di stasiun tenaga nuklir.

Level 4 : kecelakaan dengan dampak lokal
Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah kecil. Setidaknya satu orang tewas akibat radiasi. Bahan bakar meleleh atau kerusakan bahan bakar, menghasilkan kebocoran lebih dari 0,1% pasokan inti. Kecelakaan dengan level ini terjadi di Tokaimura, Jepang, pada 1999. Ketika itu ada kesalahan yang dilakukan oleh pekerja saat mencampur bahan. Akibatnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan dua pekerja meninggal dan beberapa orang lainnya terkena radiasi.

Selain itu, terjadi pula di Saint Laurent des Eaux, Prancis, pada 1980. Saat itu saluran bahan bakar dalam reaktor meleleh. Namun tidak ada kebocoran di luar.

Level 5 : kecelakaan dengan dampak lebih luas
Kebocoran radioaktif dalam jumlah terbatas sehingga membutuhkan tindakan penanganan. Beberapa orang tewas akibat radiasi. Beberapa kerusakan terjadi di reaktor inti. Kebocoran radiasi dalam jumlah besar terjadi dalam instalasi, hal itulah yang memungkinkan publik terpapar. Hal ini bisa timbul akibat kecelakaan besar atau kebakaran.

Kecelaaan ini terjadi di Windscale Pile, Inggris, pada 1957. Kala itu material radioaktif bocor ke lingkungan sekitar sebagai akibat dari kebakaran di reaktor inti. PLTN Three Mile Island, AS, juga mengalaminya pada 1979, di mana beberapa reaktor inti rusak.

Level 6 : kecelakaan serius
Terjadi kebocoran radioaktif dalam jumlah cukup besar yang membutuhkan tindak penanganan. Kasus ini terjadi di PLTN Kyshtym, Rusia, pada 1957. Kebocoran material radioaktif dalam jumlah cukup besar terjadi di lingkungan sekitar PLTN. Hal ini dikarenakan ledakan tanki limbah. Ribuan orang terpapar radiasi ini.

Level 7 : kecelakaan besar
Kebocoran radioaktif dengan jumlah besar terjadi sehingga berdampak luas pada kesehatan dan lingkungan. Karena itu butuh respons dan tindakan jangka panjang.

Dialami oleh PLTN Chernobyl, Ukraina, pada 1986. Kala itu reaktor nomor empat meledak. Akibatnya terjadilah kebakaran dan bocornya radioaktif dalam jumlah besar. Lingkungan dan masyarakat terpapar radiasi ini. Uap radioaktif itu mengandung yodium 131, cesium 137 dan xenon yang volumenya 100 kali bom atom Hiroshima. Uap radioaktif menyebar ke Uni Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat dan Eropa Utara. Sebagian besar warga di Ukraina, Belarusia dan Rusia diungsikan. Kala itu lebih dari 336.000 orang mengungsi.

Sementara itu, akibat gempa berkekuatan 9 pada skala Ritcher (SR) yang mengguncang Jepang pada 11 Maret 2011, yang juga menyebabkan kebocoran pada reaktor nuklir, korban tewas diperkirakan mencapai sekitar 17.000 orang. Badan Kepolisian Nasional (NPA) Jepang, Jumat (18/3/2011), menyebut, dari para korban tewas tersebut, sedikitnya 6.539 orang telah teridentifikasi dan sisanya, 10.354 orang, masih hilang.

Dhani Laporkan Penulis Dua Buku ke Polda Metro Jaya

Musisi Ahmad Dhani mendatangi Polda Metro Jaya, Jum’at (18/3/2011). Selain unjtuk memberi keterangan sebagai saksi korban atas bom buku yang diterimanya, juga untuk melaporkan dua penulis buku ‘Fakta Dan Data Yahudi di Indonesia’ edisi Reformasi karya Rizki Ridyasmara, dan ‘Fakta dan Data Yahudi di Indonesia’ edisi lama karya Ridwan Saidi dan Rizki Ridyasmara.

Seperti diberitakan VIVAnews, Dhani menduga melalui buku-buku tersebut, mereka telah menyebarkan fitnah terhadap dirinya sehingga ia menjadi sasaran teroris.

Pentolan Dewa 19 ini datang bersama manajernya, Iwan, sekitar pukul 14.40 WIB sambil membawa dua buku yang dimaksud, tanpa didampingi pengacara.

“Karena buku ini, sang teroris jadi kemakan isu. Buku ini Full of Issue, karena buku ini berdasarkan mengarang bebas,” kata Dhani.

Dia menegaskan, buku tersebut adalah penyebar fitnah pertama buat dirinya. Ia perlu melaporkannya karena sudah mengganggu jiwa keluarganya.

“Mengingat ada usaha menghabisi saya melalui bom, menurut saya itu serius. Maka saya melaporkan penulis yang ada di buku ini,” jelasnya lagi.

Dhani mengungkapkan tidak ada satu metode pun yang dapat membuktikan dirinya adalah Yahudi. Karena itu ia berharap penerornya segera sadar.

“Saya bukan penyebar zionisme. Mudah-mudahan dengan ini, teroris akan menyelidiki juga, apakah saya Yahudi atau tidak, atau saya Zionis atau bukan. Pastinya perlu dokumen yang valid,” ujarnya.

107 Tokoh Indonesia Masuk Daftar Terget Teroris

Sediktinya 107 tokoh di Indonesia masuk dalam daftar target pembunuhan teroris karena dinilai memiliki hubungan dengan Yahudi. Di antara daftar itu, Ketua Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar Abdhalah, Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere, Ketua Umum Pemuda Pancasila yang juga Ketua Umum Partai Patriot Japto S Soerjosoemarno, dan musikus Ahmad Dhani termasuk di dalamnya.

Seperti dikutip dari Suara Merdeka CyberNet dabn Republika.co.id, Jumat (18/3/2011), pengamat teroris dari Universitas Indonesia (UI), Al Chaidar, mengatakan, 107 tokoh yang masuk dalam daftar teroris tersebut terdiri dari sejumlah petiggi TNI dan Polri, politisi, dan pengusaha. Bahkan almarhum Nur Cholis Madjid juga pernah masuk daftar ini, tapi batal.

“Yang saya tahu, daftar itu sudah dibuat sejak tahun 2002,” kata dia seraya menambahkan, nama pengusaha yang masuk dalam daftar di antaranya Tomy Winata.

Dalam dialog di Metro TV, Kamis (17/3/2011) malam, terungkap kalau Ulil telah diincar teroris sejak 2004. Selama ini memang ada indikasi kalau Ulil merupakan kaki tangan Zionis di Indonesia, karena meski beragama Islam, keponakan Abdulrahman ‘Gus Dur’ Wahid ini memiliki pandangan-pandangan yang bersebrangan dengan pandangan ke-Islam-an umumnya yang berlaku di Indonesia. Bahkan bagi kalangan Salafiyah tertentu, Ulil sudah dianggap di luar Islam. Dan asal tahu, liberalisme merupakan salah satu jargon yang diciptakan Perkumpulan Theosofi, perkumpulan yang dibentuk Freemasonry pada 17 November 1875 di New York, untuk merusak agama dan tatanan hidup masyarakat.

Parahnya, pandangan liberalis Ulil tidak hanya sebatas soal-soal pluralisme, tetapi juga pada soal-soal kewahyuan, kenabian, dan juga tentang ketentuan syariat yang dalam dunia Islam sudah dianggap baku. Soal Jilbab misalnya, Ulil memiliki pandangan yang cukup radikal bersebrangan, karena jilbab dan jubah bagi Ulil adalah syraiat kontekstual yang berbasis pada kultur Arab, dan tidak perlu diikuti secara mutlak oleh kultur-kultur lokal budaya kaum muslimin di belahan bumi lain, termasuk Indonesia.

Bagi Ulil, pesan Islam atas busana Muslim adalah busana yang pantas dan sopan, meski beberapa hadis Nabi Muhammad SAW sendiri telah memberikan batasan yang jelas dan nyata. Pada bagian-bagian seperti inilah, Ulil, bagi kelompok-kelompok tertentu bukan dianggap kaum intelektual muslim yang berpikiran maju, tetapi sudah dianggap sesat.

Ulil menerima bom yang dikemas dalam sebuah buku setebal sekitar 700 halaman, pada Jumat (11/3/2011) melalui Kantor Berita Radio (KBR) 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur. Modusnya, si pengirim bom yang pada sampul bom buku tersebut tertulis bernama Drs. Sulaiman Azhar, Lc dan beralamat di Jalan Bahagia Gg Panser No. 29, Ciomas, Bogor, Jawa Barat, dalam surat yang disertakan bersama bom itu mengaku sedang menulis buku berjudul “Mereka Harus Dibunuh Karena Dosa-dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin”, dan meminta Ulil membaca serta membuatkan kata pengantar karena buku itu akan segera diterbitkan.

Richard, pegawai KBR 68 H, curiga dan memanggiil polisi yang segera saja meuluncur ke lokasi dan kemudian menghubungi Tim Gegana Mabes Polri. Namun karena Gegana tak kunjung datang, polisi membuka dan memeriksa sendiri paket tersebut, dan meledak (selengkapnya KLIK DI SINI). Tiga orang luka dalam kejadian ini, di antaranya Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dody Rahman yang ikut membuka dan memeriksa paket itu. Jari lengan kiri Dody luka parah.

Gories Mere dan Japto menerima bom dalam bentuk yang sama dengan Ulil, bom dalam bentuk buku, pada hari yang sama, yakni Jumat (11/3/2011). Bom untuk Gories, petinggi Polri yang ikut membidani lahirnya Unit Densus Anti Teror Mabes Polri, dikirim ke kantor BNN di Cawang, Jakarta Timur. Bom untuk Ahmad Dhani dikirim pada Selasa (15/3/2011) namun baru dibuka Kamis (17/3/2011). Bom dikirim ke kantor Republik Cinta Management (RCM), studio milik Dhani yang beralamat di Pondok Indah.

Seperti halnya Ulil, modus pengirim bom juga berpura-pura sedang menulis buku dan meminta mantan suami penyanyi Maia Istianty itu agar membaca dan kemudian memberikan pendapatnya. Hanya saja ‘buku’ yang diberikan kepada Dhani berjudul ‘Yahudi Militan’.

Baik Gories, Japto maupun Dhani, lolos dari sasaran pembunuhan karena curiga pada paket yang diterima, sehingga oleh Gegana, bom-bom itu diledakkan ditempat aman. Bom untuk Dhani diledakkan di lahan kosong di kawasan Pondok Indah, tak jauh dari studio dan rumahnya.

Chaidar menegaskan, para tokoh yang masuk daftar target pembunuhan teroris tersebut dinilai sebagai orang yang punya hubungan dengan Yahudi dan Amerika.

Menyikapi hal ini, Polri hingga kini masih terus memburu para pelaku, namun mengalami kesulitan karena alamat serta nama-nama pengirim paket bom buku itu ternyata palsu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, bahkan pada Kamis (17/3/2011) mengatakan, kalau untuk dapat mengungkap pelaku, pihaknya membuat sketsa wajah orang-orang yang mengantarkan paket bom itu kepada para penerimanya, serta akan memeriksa si para penerima sebagai saksi.

Seperti diberitakan VIVAnews, Jumat (18/3/2011), Dhani mengaku siap diperiksa karena selain merasa dirugikan atas tudingan sebagai agen Zionis, juga karena merasa keamanan dia dan keluarganya terancam.

“Kalau tidak ada saya, anak-anak nanti gimana?” ucap Dhani.

Dhani bahkan mengaku, saat diperiksa dirinya akan membawa buku yang menuduhnya sebagai agen zionis. Buku yang dimaksud adalah buku berjudul “Fakta-Fakta Yahudi di Indonesia”.

“Sebagai bukti kalau pelaku mungkin korban dari gosip yang memfitnah saya. Saya laporkan siapa pengarangnya, yang mengatakan saya agen Yahudi, juga yang mengatakan saya kafir,” ucap Dhani.

« Older entries