Inilah 5 Air Terjun Paling Spektakuler di Dunia

AIR terjun merupakan salah satu fenomena alam yang menakjubkan. Dari ketinggian tebing yang dapat mencapai puluhan meter, air tumpah tanpa henti ke dasarnya dengan menimbulkan suara bergemuruh yang adakalanya memekakkan telinga. Namun ketika air itu kemudian mengalir di sepanjang sungai berbatu-batu, terdengar suara gemericik yang menenangkan fikiran dan menyejukkan hati.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki 129 gunung berapi, tentu saja kaya akan air terjun. Pringgodani, Balangdaras, dan Srambang hanyalah tiga di antaranya. Namun tahukan Anda kalau dari begitu banyak air terjun di dunia, ada lima yang dianggap paling spektakuler? Air terjun mana sajakah itu? Nah, ini dia;

1. Angel fall atau Kerepakupai Meru
Air terjun ini berada di Venezuela dan merupakan yang tertinggi di dunia (979 meter). Tumpahan air dalam skala besar ini berada di gunung Auyantepui, Taman Nasional Canaima, sebuah situs warisan dunia UNESCO di wilayah Gran Sabana dari negara bagian Bolivar, Venezuela. Sebelum jatuh ke Sungai Kerep yang mengalir ke Sungai Churun, anak dari Sungai Carro, tumpahan dari air terjun ini akan menguap atau dibawa pergi sebagai kabut halus oleh angin kencang.

2. Air terjun Huangguoshu
Air terjun terbesar di China dan Asia Timur ini juga dikenal sebagai Yellow Fruit Tree Waterfall. Air terjun ini terletak di Sungai Baihe di Anshun, Provinsi Guizhou. Tingginya 77,8 meter dan lebar 101 meter dengan air terjun utama yang mempunyai lebar 67 meter dan tinggi 83,3 meter.
Air terjun ini memiliki dua ‘tirai tumpahan air’ yang disebut “Shuiliandong”. ‘Tirai’ ganda ini memungkinkan pengunjung untuk tidak hanya melihat dari dekat, tapi juga mendengar dan menyentuh air terjun secara langsung. Air Terjun ini bahkan merupakan salah satu dari beberapa air terjun di dunia yang dapat dilihat dari atas, bawah, depan, belakang, kiri dan kanan.

3. Air terjun Dettifoss
Air terjun ini terletak di Taman Nasional Jokulsargljufur, Timur Laut Eslandia, tidak jauh dari Myvatn, dan berada di sungai Sungai Jokulsa a Fjollum yang mengalir dari gletser Vatnajokull dan mengumpulkan air dari wilayah besar di Timur Laut Islandia. Air terjun ini mempunyai lebar 100 meter dan ketinggian 44 meter dimana air jatuh ke ngarai Jokulsargljufur. Ini adalah air terjun terbesar di Eropa dalam hal debit volume dengan aliran air rata-rata 200 meter kubik per second.
Bila ingin mengunjungi air terjun ini, di tepi Timur ada sebuah panel informasi yang dikelola oleh staf Taman Nasional Vatnajokull untuk melacak sudut pandang terbaik.

4. Cascata delle Marmore
Air terjun ini buatan manusia. Diciptakan oleh orang-orang Romawi kuno. Dengan ketinggian total 165 meter, menjadikannya salah satu yang tertinggi di Eropa dan air terjun buatan manusia tertinggi di dunia. Air terjun ini mempunyai tiga bagian.
Terletak sekitar 7,7 kilometer dari Terni, sebuah ibukota provinsi dari wilayah Umbria, Italia, air terjun ini adalah bagian dari sungai Velino, setelah mengalir melalui danau Piediluco.
Alran air di sini mengalir ke lembah yang dibentuk oleh sungai Nera. Aliran air diatur sesuai jadwal yang dipublikasikan. Ini untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan perusahaan listrik.

5. Air terjun Bridalveil
Air terjun Bridalveil adalah salah satu air terjun paling menonjol di Lembah Yosemite, Taman Nasional Yosemite, California, AS. Suku Ahwahneechee percaya bahwa air terjun Bridalveil adalah rumah bagi roh pendendam bernama Pohono yang menjaga pintu masuk ke lembah, dan jika orang yang meninggalkan lembah melihat langsung ke air terjun maka mereka akan dikutuk.
Berada di sini, ketika angin bertiup kencang, air terjun akan tampak jatuh ke samping dan bila alirannya kecil maka air tidak akan mencapai tanah.(sumber; mi online)

Gunung Sinabung ‘Tidur’ Lagi

Gunung Sinabung kembali meneruskan tidur panjangnya setelah membuat kubah lava baru untuk menutup kawahnya, Senin (30/8/2010) pukul 06.30 WIB. Para ahli gunung api menyebut gundukan baru di tengah kawah tersebut sebagai “kubah penutup”, dan biasanya erupsi gunung berapi diawali dan diakhiri dengan munculnya kubah itu.

“Secara ilmiah munculnya kubah lava seperti itu biasanya menjadi akhir dari kegiatan vulkanik gunung berapi,” Kepala Badan Geologi, R Syukar membenarkan.
Sinabung terakhir meletus pada 1600, dan sebelum meletus lagi pada Minggu (29/8/2010) digolongkan sebagai gunung Tipe B alias gunung berapi yang sudah beratus-ratus tahun tidak terdeteksi aktivitas vulkanisnya. Namun setelah meletus, kategori gunung ini diubah menjadi tipe A.
Namun demikian seperti diberitakan Vivanews.com, Syukar mengingatkan, munculnya kubah penutup itu bukan berarti marabahaya telah pergi, karena selama 410 tahun tidak meletus, gunung itu menyimpan magma yang luar biasa banyak di perutnya, dan sewaktu-waktu dapat dimuntahkan kembali.
Karenanya, Syukar mengakui, Sinabung masih berstatus “Awas”, dan tim geologi akan segera mengamati gunung itu dengan lebih seksama apakah Sinabung benar-benar sudah ‘tidur kembali’ ataukah tidak.
Hasil pengamatan peta citra satelit menunjukkan, Sinabung muncul akibat letusan super dahsyat Gunung Toba, gunung terbesar di Pulau Sumatera dan sangat aktif, pada 70.000 tahun silam. Letusan itu meninggalkan kaldera terbesar di muka bumi, yakni Danau Toba. Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bencana, Erick Ridzky, menambahkan, indikasi bahwa Sinabung masih berbahaya dapat dilihat dari bentuknya yang membentuk kerucut tajam, persis tumpeng.
“Jadi kalau diibaratkan sebuah bisul, Sinabung yang berdiameter 7 km memang gunung yang masih tumbuh dan belum pernah meletus lagi setelah letusan pada 1600,” katanya.
‘Tidurnya’ kembali Sinabung membuat sebagian dari 26.000 warga dari 13 desa dalam tiga kecamatan di kaki Gunung Sinabung, yakni Kecamatan Naman Teran, Payung, dan Tiga Derket, berangsur-angsur meninggalkan 17 lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah, dan kembali ke rumah masing-masing. Mereka nampak lega, karena akhirnya Sinabung berhenti ‘batuk-batuk’. (berbagai sumber)

33 Gunung di Indonesia Berwatak Seperti Sinabung

Indonesia memiliki 34 gunung tipe B atau gunung berapi yang sudah beratus-ratus tahun tidak terdeteksi aktivitas vulkanisnya, namun masih memiliki potensi meletus setiap saat. Ini berarti, potensi bahaya akibat letusan gunung berapi di Indonesia sangat tinggi. Apalagi Gunung Sinabung baru saja meletus.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dari 129 gunung di Indonesia, 34 di antaranya termasuk kategori gunung berapi tipe B. Termasuk Gunung Sinabung, Sumatra Utara. Sisanya, 80 gunung merupakan tipe A, dan 15 tipe C alias gunung yang sudah tidak aktif. Kini jumlah gunung tipe A bertambah satu, karena setelah meledak Minggu (29/8/2010) pagi, Gunung Sinabung ditingkatkan statusnya dari tipe B menjadi tipe A.
Kepala PVMBG Surono saat dihubungi BBC Indonesia, Surono, menjelaskan, setelah Gunung Sinabung menjadi tipe A, kini gunung tipe B di provinsi Sumatera Utara tinggal Gunung Sibayak.
“Di pulau Jawa, gunung tipe B di antaranya Gunung Wilis dan Merbabu yang tingginya melebihi Gunung Merapi. Gunung tipe ini juga ada di Bali, Nusa Tenggara dan Maluku,” imbuhnya.
Namun demikian diakui, sejauh pengamatan PVMBG, potensi meletusnya 33 gunung tipe B yang lain tidak sesignifikan Gunung Sinabung, meski gunung-gunung itu tetap berpotensi bahaya.
“Namanya gunung aktif, semuanya berpotensi berbahaya. Semuanya aktif hanya saja tidak dikenali aktivitasnya. Tetapi saya tidak bisa mengatakan mana yang tidak berpotensi. Itu namanya meramal,” tambah Surono.
Meski tidak dikenali aktivitas vulkanisnya, kondisi gunung-gunung tipe B terus diamati meski tidak secara terus menerus. Dan saat ini, tambah Surono, PVMBG tengah mengamati Gunung Sibayak yang lokasinya tidak jauh dari Gunung Sinabung.
“Dengan kondisi Sinabung meletus, kami tidak mengabaikan pemantauan gunung berapi tipe B lain seperti Sibayak yang dekat dengan Sinabung,” papar Surono.
Dalam satu bulan terakhir tercatat beberapa gunung berapi di Indonesia meletus. Antara lain, Gunung Karangetang, Sulawesi Utara dan Gunung Baru Jari di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Menurut Surono letusan gunung berapi yang hampir bersamaan ini tidak berkaitan satu sama lainnya.
“Indonesia memiliki 129 gunung berapi. Dan setiap tahun kami sudah menskenariokan ada lima gunung berapi yang meletus hampir bersamaan,” kata Surono.
Skenario seperti ini dibuat, lanjut Surono, agar pemerintah tetap bersiaga dan bisa memberikan perlindungan optimal untuk masyarakat dengan semua sumber daya yang ada.
Indonesia merupakan negara dengan gunung berapi terbanyak di dunia, karena Indonesia merupakan tempat pertemuan tiga lempeng besar dunia. Gunung berapi teraktif di Indonesia di antaranya Gunung Kelud dan Gunung Merapi. Bahkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883 masih dianggap sebagai salah satu yang terdahsyat sepanjang sejarah dunia. (sumber; bbc)

"Gerbang Neraka" di Turkmenistan Terus Membara

Kecelakaan kerja di bidang penambangan yang mengakibatkan efek serius bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di belahan bumi lain, yakni Turkmenistan. Pada tahun 1971, sebuah perusahaan penambangan Uni Soviet melakukan pengeboran di Gurun Karakum, gurun di negara itu, dan rig (alat pengeboran)-nya mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah masif. Akibatnya, tercipta sebuah kawah yang hingga kini tak henti-hentinya mengeluarkan api.

“Kawah” itu berada di dekat Desa Derweze, sebuah desa kecil di Turkmenistan yang berpenduduk 350 jiwa. Lebarnya 60 meter dan memiliki kedalaman 20 meter. Oleh penduduk, kawah membara ini dijuluki “Kawah Gas Darvaza“, namun penduduk dunia menjulukinya sebagai ‘Gerbang Neraka‘. Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer.
Sejak kecelakaan terjadi, pemerintah Soviet sebenarnya telah berupaya menghentikannya, karena gas yang keluar dari ‘kawah’ itu beracun. Namun gagal karena selain kesalahan pengeboran membuat tanah di sekitar lokasi pengeboran runtuh dan menciptakan lubang besar, rig-nya pun ikut jatuh ke lubang itu. Akhirnya, agar kecelakaan ini tidak berimbas ke sekitarnya, pemerintah Soviet membentuk lubang menjadi sedemikian rupa sebagaimana yang terlihat sekarang, dan membiarkan api dan gas beracun terus menyembur di lubang itu dari perut bumi.
“Kawah” mengerikan ini ternyata menarik perhatian para turis yang melancong ke Turkmenistan. Mereka pun memotret dan merekam kawah itu dengan handycam, dan kemudian ada yang mempostingnya ke situs Youtube.com dengan diberi judul ‘Gerbang Neraka‘. Dalam sekejap, video itu menjadi populer, begitupula kawahnya.
Pada April 2010, Presiden Turkmenistan, Kurbanguly Berdymukhamedov, memerintahkan otoritas setempat untuk mencari cara mengatasi keberadaan kawah tersebut agar tidak mengganggu pengembangan proyek ladang gas di dekatnya karena menurut dia, keberadaan ‘Gerbang Neraka’ telah menghambat pengembangan industri eksplorasi bawah tanah di Karakum.
Seperti diketahui, kecelakaan proyek penambangan di Indonesia terjadi di Kecamatan Porong, Kabupaten Siduarjo, Jawa Timur, pada Mei 2006 ketika rig milik PT. Lapindo Brantas menghajar gunung lumpur yang berada di perut bumi. Akibatnya, dari lubang itu menyembur lumpur panas disertai gas berbahaya yang mengubur puluhan desa di sekitarnya. Hingga kini Lumpur Lapindo masih terus menyembur dan belum dapat dihentikan.
Sumber: vivanews

2 Orang Meninggal Akibat Letusan Gunung Sinabung

Aktifitas vulkanik Gunung Sinabung makin meningkat pasca keluarnya asap dari kawah gunung setinggi 2.460 di atas permukaan laut (dpl) itu, Sabtu (28/8/2010) pukul 00.29 WIB. Namun meski gunung itu kemudian meletus, Minggu (29/8/2010) pukul 08.00 WIB dan Senin (30/8/2010) pukul 06.30 WIB, letusan gunung yang terletak di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, itu diramalkan takkan berkembang menjadi ledakan dahsyat. Apalagi sedahsyat letusan Gunung Krakatau pada 1883.

Sebelum memuntahkan lahar, asap dan debu hingga ketinggian 1.500 meter dari bibir kawah, terdengar suara bergemuruh dari gunung yang terakhir kali meletus pada 1600 tersebut. Tak ayal, warga pun panik, sehingga sedikitnya 26.000 warga dari 13 desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Naman Teran, Payung, dan Tiga Derket yang berada di kaki gunung tersebut, mengungsi ke lokasi-lokasi aman, seperti ke Kota Brstagi dan Kota Kaban Jahe. Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Polda Sumatera Utara AKBP Aiman Syafruddin mengatakan, dua warga Kecamatan Naman Teran, yakni Nartari Beru Ginting (65) dari Desa Naman Teran, dan Nimaken Surbakti (54) dari Desa Juma Raya, meninggal akibat menghirup debu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Sinabung yang mengandung serbuk silica (serbuk plastik), dan menyebabkan sesak nafas.
Meletusnya Gunung Sinabung sungguh tak disangka-sangka, karena meski 410 tahun lalu gunung itu meletus, namun setelah itu bak gunung mati yang tak lagi memiliki aktifitas vulkanik. Karenanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengategorikan gunung itu sebagai gunung tipe B. Namun setelah meletus, kategori gunung itu pun diganti menjadi gunung tipe A, yakni gunung aktif yang dapat meletus kapan saja.
Namun demikian seperti diberitakan Vivanews.com, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Sangap Surbakti, mengatakan, meski Gunung Sinabung telah meletus, letusannya takkan menjadi dahsyat. Dia berani mengatakan hal ini, karena telah mendapat masukan dari para ahli yang memantau aktifitas gunung tersebut.
“Saat ini pemerintah pusat sedang berkoordinasi dengan Pemprov Sumatera Utara. Konsentrasi kami masih pada proses evakuasi warga. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bahkan telah bertolak ke Tanah Karo untuk mengoordinasi dan memantau kondisi terakhir penanganan bencana,” katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Sosial dan Bencana, Andi Arief, mengatakan, proses meletusnya Gunung Sinabung mirip dengan proses meletusnya Gunung Krakatau pada 1883, karena letusan diawali kepulan asap yang membubung ke langit. Asap itu diduga dari uap air dan belerang yang disiram hujan dengan intensitas tinggi, dan diikuti muntahan abu vulkanik.
Pada letusan Krakatau, letusan diikuti dengan runtuhnya dinding kawah, namun pada letusan Gunung Sinabung, berdasarkan pantauan terakhir, hal tersebut belum terjadi.

Gunung Sinabung Keluarkan Asap

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, Sabtu (28/8/2010) pukul 00.29. Sedikitnya 2.000 Warga diungsikan.

Peningkatan aktifitas gunung setinggi 2.460 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut terlihat dari kepulan asap yang terus menerus keluar dari kawahnya. Warga setempat mengatakan, sebelum gunung itu aktif, pada Selasa (24/8/2010), desa-desa mereka diguncang gempa yang goyangannya terasa di Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo yang berjarak sekitar 25 kilometer dari Gunung Sinabung. Namun, belum diketahui apakah gempa ini akibat aktivitas vulkanik Gunung Sinabung ataukah bukan.
“Empat hari lalu, sempat terasa goyang di sini tapi tidak kencang. Ternyata, Gunung Sinabung mengeluarkan asap,” ujar Sahala Lingga, warga Kabajahe, Sahala Lingga di Kabanjahe. Warga mengaku, tak ada peringatan apapun dari pemerintah pasca gempa, dan warga pun tidak memusingkan karena daerah mereka memang sudah terbiasa diguncang gempa.
Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Sosial dan Bencana, Andi Arief, menjelaskan, sekitar 2.000 warga telah dievakuasi, terutama warga Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, dimana Gunung Sinabung berada. Warga yang dievakuasi berasal dari Desa Sigarang-garang, Kuta Rakyat, Gugung, Sukanalu, Simacem, Bakera, Berastepu, Sukadebi, Kuta Tonggal, Sukatepu, Kuta Tengah, Gambir, Deskati, Gung Pinto, Kuta Belin.
“Mereka dievakuasi ke Kecamatan Brastagi dan Kecamatan Kabanjahe,” kata Andi Arief kepada VIVAnews.
Lokasi penampungan sementara tersebar di berbagai titik. Mulai dari Gedung DPRD Tanah Karo dan rumah sanak famili. Warga diungsikan dengan menggunakan truk. Sebagian masyarakat juga ditampung di sekolah-sekolah, gedung DPRD, dan jambur atau gedung tempat masyarakat Karo menggelar pesta.
Gunung Sinabung terakhir meletus pada 1600. Gunung ini termasuk gunung berapi tipe B. Artinya, gunung ini masih aktif, namun tak dapat diprediksi kapan akan meletus. Andi Arief menilai, ada kemiripan antara gunung ini dengan Gunung Krakatau yang meletus pada 26-28 Agustus 1883. Yakni, Gunung ini memiliki manifestasi asap dari uap air dan belerang. Uap air itu diduga berasal dari air yang masuk ke kawah gunung. Kemudian, karena intensitas hujan yang tinggi, maka air memasuki kawah Sinabung dan berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Lalu terjadi letusan freatik atau uap air yang diikuti abu vulkanik.
“Kalau kita lihat beberapa sumber bacaan tentang terjadinya letusan Krakatau pada 1883, hampir mirip dengan yang terjadi dengan Sinabung saat ini, yakni air laut masuk kawah Krakatau, dan dinding-dindingnya mulai runtuh,” kata dia.
Karena tipenya, Gunung Sinabung dianggap tidak berbahaya sehingga sebelum mengeluarkan asap, gunung itu tidak dipantau.
Pukul 23.00, karena tidak terjadi peningkatan berarti dari aktifitas Gunung Sinabung, Pemerintah Kabupaten Karo mengizinkan warganya kembali ke rumah masing-masing karena sudah aman untuk ditinggali.
Seperti diketahui, Gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda meletus pada 1883. Letusan gunung ini terdengar hingga Australia dan Pulau Rodrigues di dekat Afrika yang berjarak 4.653 kilometer dari Krakatau. Selain menewaskan sekitar 36.000 jiwa, letusan gunung itu juga menutupi langit dengan debu vulkaniknya, sehingga selama sepekan matahari tidak bisa menyinari bumi.

Majikan Tancapkan 24 Paku ke Tubuh PRT

Bukan hanya TKI yang mendapat siksaan di Arab Saudi selama bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di negara kaya minyak tersebut, tapi juga tenaga kerja dari negara lain, termasuk dari Sri Langka.

LT. Ariyawathi, ibu tiga anak, pada Maret 2010 berangkat ke Arab Saudi untuk menjadi PRT. Selama bekarja di rumah salah satu keluarga di negara itu, perempuan berusia 49 tahun itu sempat mengeluh karena pekerjaan yang diberikan terlalu berat. Akibatnya, sang majikan marah dan dia disiksa. Dera yang dialami Ariyawathi bukan hanya pukulan, tapi juga deraan lain yang mengerikan, yakni sang majikan menancapkan 24 paku di tangan, kaki, dan dahi wanita itu. Karena tak tahan disiksa, Jumat (27/8/2010), Ariyawathi pulang ke Tanah Airnya.
Menurut sejumlah pejabat Biro Tenaga Kerja Luar Negeri Sri Lanka, perlakuan sadis majikan wanita malang itu terungkap ketika setiba di Tanah Air, Ariyawathi selalu mengeluhkan sakit di tangan, kaki, dan dahinya. Wanita malang itu dibawa keluarganya ke rumah sakit, dan nasib buruknya terbongkar.
“Kedia majikan korban memalu 24 paku ke tubuh korban ketika dia mengeluhkan beban pekerjaan yang berat,” kata Kalyana Priya Ramanayake, sekretaris media di biro tersebut.
Di rumah sakit, Ariyawathi dioperasi untuk mengeluarkan ke-24 paku tersebut. Ariyawathi mengaku, paku-paku itu ditancapkan ke tubuhnya ketika benda-benda itu masih dalam keadaan panas. Pemeriksaan dengan sinar-X menunjukkan, paku-paku dengan panjang satu hingga dua inci itu berada di tangan, kakinya, dan satu paku di dahinya.
Biro Tenaga Kerja Luar Negeri Sri Lanka membahas masalah itu dengan Jaksa Agung, sementara Kementerian Luar Negeri Sri Lanka akan membahas masalah itu dengan Pemerintah Arab Saudi.
Hampir dua juta orang Sri Lanka mencari pekerjaan di luar negeri pada 2009 lalu. Dari jumlah itu, sekitar 1,4 juta orang dipekerjakan di Timur Tengah dengan jenis pekerjaan terbanyak PRT. Seperti halnya Ariyawathi, banyak dari mereka juga mengeluh karena mengalami siksaan, bahkan pelecehan seksual. (kcm)

380 Juta Butir Telur Ditarik dari Pasaran Amerika

Wright County Egg, produsen telur terbesar di Amerika Serikat, terpaksa menarik 380 juta telur yang dipasarkannya ke seluruh wilayah Amerika, karena telur-telur itu tercemar bakteri Salmonella enteritidis.

Penarikan tersebut dilakukan beberapa hari lalu, setelah Badan Obat-obatan dan Makanan Amerika memeriksa sejumlah warga di California dan Minnesota yang sakit setelah mengonsumsi telur yang diproduksi di daerah Galt, Iowa, tersebut. Telur produksi Wright County Egg dijual dalam berbagai merek dan kemasan.
Bakteri salmonella dapat membahayakan kesehatan, khususnya bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti lansia dan bayi, sehingga jika mereka terpapar salmonella, bakteri ini dapat dengan cepat masuk ke aliran darah dan kemudian menyebar ke bagian-bagian lainnya.
Racun bakteri salmonella sangat serius dan berbahaya, kecuali bila orang tersebut segera diobati dengan antibiotik. Maka itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala terserang bakteri ini. Orang yang terserang salmonella biasanya menunjukkan gejala seperti demam, kejang pada perut, dan diare. Gejala ini berlangsung selama 12-72 jam setelah terkontaminasi salmonella dari makanan atau minuman.
Rasa sakit akan berlangsung antara empat dan tujuh hari. Kebanyakan orang memang bisa sembuh tanpa pengobatan antibiotik. Namun, bila diare bertambah parah, untuk mencegah dehidrasi, penderita biasanya akan segera dirujuk menjalani rawat inap.
Telur termasuk makanan yang sulit kita hindari dalam menu sehari-hari, terlebih telur kaya akan nutrisi dan dapat diolah dengan cepat. Untuk itu, berikut ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar menghindar dari kontaminasi salmonella.
1. Simpan selalu telur di dalam kulkas
2. Buang telur yang retak dan terlihat kotor
3. Cuci tangan, peralatan memasak, dan permukaan meja dapur secara rutin dengan sabun setelah adanya kontak dengan telur mentah
4. Telur haruslah dimasak hingga kedua bagiannya, putih dan kuning, benar-benar matang. Lalu makanlah segera setelah dimasak
5. Jangan simpan telur di ruangan bersuhu hangat lebih dari 2 jam
6. Segera simpan adonan yang mengandung telur ke kulkas
7. Jangan makan telur mentah
8. Hindari makan di restoran yang menunya menggunakan telur mentah atau setengah matang. (mi online)

MIN JI AH

Name: 김민주 / Kim Min Joo
Real name: 민지아 / Min Ji Ah
Profession: Actress
Birthdate: 1983-Oct-31
Height: 168cm
Weight: 48kg

TV Series
Chosun Police 3 (MBC DramaNet, 2010)
The Great Gye Choon Bin (KBS2, 2010)
Chuno (KBS2, 2010)
Wedding (KBS2, 2005)
Green Rose (SBS, 2005)

Movies
Fate (2008)

MIN SUK

Name: 민석 / Min Suk (Min Seok)
Also known as: 오민석 / Oh Min Suk (Oh Min Seok)
Real name: 한기주 / Han Ki Joo
Profession: Actor
Birthdate: 1982-Apr-22
Height: 180cm
Weight: 68kg
Talent agency: Wellmade Star Management

TV Series
Chosun Police 3 (MBC DramaNet, 2010)
My Precious Child (KBS2, 2008)
Thirty Thousand Miles in Search of My Son (SBS, 2007)
Love and Hate (SBS, 2006)
Lets Go Together (나도야 간다) (SBS, 2006)

« Older entries